Jakarta Bank sentral Tiongkok (PBOC) telah mengumumkan rencana untuk menyesuaikan suku bunga dan persyaratan cadangan, yang menandakan perubahan yang lebih luas dalam strategi kebijakan moneternya.
Dilansir dari Coinmarketcap, Senin (6/1/2025), Bank Rakyat Tiongkok (PBOC) diperkirakan akan menurunkan lebih lanjut suku bunga targetnya dari 1,5 persen saat ini pada 2025, setelah sebelumnya memangkas dari 1,7 persen pada September.
Pengumuman ini muncul saat imbal hasil treasury jangka panjang Tiongkok mencapai titik terendah dalam sejarah, yang mencerminkan ekspektasi akan langkah-langkah stimulus tambahan untuk mendukung ekspansi kredit dan pertumbuhan ekonomi.
Dampaknya pada Bitcoin
Analis kripto ETHNews mengantisipasi penyesuaian suku bunga Tiongkok dapat memicu arus masuk modal ke aset digital, khususnya Bitcoin. Arthur Hayes, salah satu pendiri BitMEX dan ahli strategi makro, telah menyarankan kombinasi pelonggaran moneter Tiongkok dan lingkungan suku bunga rendah Federal Reserve dapat mendorong tren kenaikan yang kuat dalam valuasi Bitcoin sepanjang 2025.
Secara historis, penurunan suku bunga utama bertepatan dengan reli harga Bitcoin, karena suntikan likuiditas meningkatkan minat investor terhadap aset keuangan non-tradisional.
Ketika Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) memperkenalkan penurunan suku bunga pada bulan September, Bitcoin melonjak melewati USD 60.000, akhirnya melampaui ambang batas USD 100.000.
Hayes sebelumnya berpendapat bahwa kebijakan ekspansif Tiongkok dapat meningkatkan adopsi institusional Bitcoin, menjadikan ETF Bitcoin AS yang diatur sebagai pilihan yang logis bagi manajer aset.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. www.wmhg.org tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.