Jakarta – Lonjakan harga Bitcoin di awal pekan mendorong nilai kepemilikan BTC El Salvador melampaui USD 500 juta atau lebih dari Rp 7 triliun. Nilai kepemilikan Bitcoin Kerajaan Bhutan juga melampaui USD 1 miliar atau sekitar Rp 15,4 triliun).
Melansir Coindesk, Rabu (13/11/2024) data dari Kantor Bitcoin El Salvador menunjukkan tumpukan Bitcoin negara itu hanya kurang dari 5.932 token.
Dengan harga USD 87.000 pada saat berita ini ditulis, simpanan Bitcoin El Salvador kini bernilai USD 516 juta atau sekitar Rp 7,9 triliun.
Meskipun taruhan Bitcoin Presiden El Salvador Nayib Bukele mungkin mengesankan, kisah Kerajaan Bhutan mungkin lebih baik lagi.
Negara dengan populasi 800.000 itu memiliki simpanan Bitcoin sebanyak 12.574 token, menurut Arkham Intelligence, senilai USD 1,1 miliar pada harga saat ini.
Dengan kata lain, nilai kepemilikan bitcoin Bhutan berjumlah lebih dari sepertiga PDB negara itu yang hanya di bawah USD 3 miliar (Rp.46,4 triliun).
Bitcoin senilai USD 500 juta milik El Salvador hanya setara dengan 1,5% dari PDB-nya.
Kepemilikan Bhutan dilaporkan telah diakumulasikan melalui penambangan, karena negara itu memiliki banyak tenaga hidroelektrik.
Setelah membeli Bitcoin beberapa kali selama bull run tahun 2021, El Salvador mulai menggunakan metode dollar-cost-averaging untuk menjadi penyimpan mata uang kripto terbesar pada bulan November 2022, dan berada dalam kondisi positif pada kepemilikannya pada bulan Desember 2023, menurut Bukele.