Jakarta Bitcoin kembali mencapai titik tertinggi baru sepanjang masa, melampaui USD 98.000 atau setara Rp 1,56 miliar (asumsi kurs Rp 15.923 per dolar AS). Mahalnya harga bitcoin ini karena terus mengalami kenaikan yang mengesankan pada tahun 2024.Â
Lonjakan ini terjadi di tengah pasar yang bergejolak, dengan fluktuasi harga yang cepat memicu likuidasi yang signifikan sebesar USD 100 juta dalam 24 jam terakhir saja.Â
Dilansir dari Coinmarketcap, Jumat (22/11/2024), penjual short, yang bertaruh pada penurunan harga, menyumbang 80 persen dari likuidasi ini.Â
Lonjakan harga ini didorong oleh meningkatnya minat terhadap adopsi institusional Bitcoin, terutama setelah pencatatan dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) Bitcoin di AS awal tahun ini dan pengenalan perdagangan opsi baru-baru ini pada produk-produk ini.
Fluktuasi Harga Terus Lanjut
Sementara kenaikan Bitcoin yang meroket terus berlanjut, beberapa ahli berpendapat bahwa mata uang kripto tersebut masih dalam fase penemuan harga, yang menunjukkan pasar masih mencari tahu nilai sebenarnya.Â
Meskipun demikian, tidak ada tanda-tanda gelembung pasar, dengan tingkat pendanaan Bitcoin saat ini tetap relatif stabil dibandingkan dengan lonjakan harga sebelumnya.Â
Lingkungan pasar saat ini mencerminkan meningkatnya kepercayaan pada potensi jangka panjang Bitcoin, karena semakin terintegrasi ke dalam pasar keuangan global.