Jakarta Dunia kripto kembali diwarnai dengan prediksi mengejutkan, Arthur Hayes salah satu pendiri bursa kripto BitMEX, memperkirakan harga Bitcoin berpotensi turun hingga USD 70.000 atau setara Rp 1,14 miliar (asumsi kurs Rp 16..350 per dolar AS).Â
Dilansir dari Coinmarketcap, Rabu (26/2/2025), prediksi ini bukan hanya sekadar spekulasi biasa, melainkan didasarkan pada strategi perdagangan yang dilakukan oleh dana lindung nilai dalam menanggapi kehadiran ETF Bitcoin spot (IBIT) dari BlackRock.
Dalam sebuah postingan di X, Hayes menjelaskan dana lindung nilai menggunakan strategi khusus dengan memanfaatkan ETF IBIT dan kontrak berjangka Bitcoin di Chicago Mercantile Exchange (CME).
Mekanisme strateginya melibatkan pembelian ETF IBIT dari BlackRock sambil menjual kontrak berjangka Bitcoin di CME secara bersamaan.
Manfaatkan Perbedaan Harga
Tujuannya adalah untuk memanfaatkan perbedaan harga antara ETF dan kontrak berjangka agar mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan investasi konvensional seperti obligasi pemerintah AS. Namun, strategi ini memiliki kelemahan.Â
Jika harga Bitcoin mengalami penurunan, selisih harga yang menjadi sumber keuntungan dana lindung nilai akan menyusut. Akibatnya, mereka mungkin terpaksa menutup posisi dengan menjual ETF IBIT dan membeli kembali kontrak berjangka yang lebih murah. Langkah ini dapat semakin menekan harga kripto Bitcoin ke level yang lebih rendah, hingga berpotensi jatuh ke angka USD 70.000.