Jakarta – CEO firma penasihat keuangan Devere Group, Nigel Green, memperkirakan bahwa harga Bitcoin akan mencapai titik tertinggi baru, yakni USD150.000 pada pertengahan 2025.
Perkiraan ini muncul setelah Bitcoin mencatatkan tonggak sejarah dengan melewati harga USD100.000 untuk pertama kalinya pada minggu lalu, mencatatkan kenaikan luar biasa sebesar 134% sepanjang tahun ini.
Dikutip dari Bitcoin.com, Minggu (15/12/2024). Green menyatakan bahwa berbagai faktor mendukung momentum bullish yang sedang terjadi di pasar kripto. Salah satunya adalah meningkatnya investasi institusional yang telah memberikan dorongan besar bagi harga Bitcoin.
Ia menjelaskan bahwa lembaga-lembaga keuangan kini semakin terlibat dalam pasar kripto, baik melalui pembelian langsung Bitcoin, dana yang diperdagangkan di bursa (ETF), maupun kemitraan dengan perusahaan-perusahaan kripto. Hal ini meningkatkan likuiditas dan kredibilitas pasar Bitcoin secara keseluruhan.
Selain itu, Green juga mengaitkan kenaikan harga Bitcoin dengan fenomena psikologis yang dikenal dengan istilah fear of missing out (FOMO), atau ketakutan investor akan ketinggalan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan.
Dengan tercapainya angka USD 100.000, banyak investor yang merasa perlu segera membeli Bitcoin untuk tidak kehilangan potensi kenaikan lebih lanjut.
Saat Bitcoin mencapai titik tertinggi baru, hal itu menciptakan efek bola salju. Investor bergegas masuk untuk menangkap keuntungan, mendorong harga lebih tinggi dan menarik lebih banyak peserta,” ujar Green.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. www.wmhg.org tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.