Jakarta Harga Bitcoin (BTC) tetap stabil meskipun pasar kripto mengalami tekanan dalam 24 jam terakhir. Di tengah meningkatnya kekhawatiran terhadap potensi resesi di Amerika Serikat (AS), aset kripto terbesar ini menunjukkan ketahanan dengan kenaikan tipis.
Berdasarkan data Coinmarketcap pada Selasa (1/4/2025) pukul 06.05 WIB, harga Bitcoin mengalami kenaikan sebesar 0,25% dalam 24 jam terakhir.
Saat ini, BTC diperdagangkan di level USD 82.555 per koin atau setara Rp 1,3 miliar (kurs Rp 16.560). Sementara itu, kapitalisasi pasar kripto global tercatat turun 0,25% menjadi USD 2,66 triliun.
Ethereum (ETH) juga mencatatkan kenaikan sebesar 1,17% menjadi USD 1.826 per koin, sementara Binance Coin (BNB) menguat 0,79% menjadi USD 605 per koin. Pergerakan ini menunjukkan bahwa meskipun pasar secara keseluruhan melemah, beberapa aset utama masih mampu mencatatkan pertumbuhan.
Sentimen Pasar Kripto: Antara Kekhawatiran dan Optimisme
Sentimen pasar kripto saat ini dipengaruhi oleh laporan terbaru dari Goldman Sachs yang memperingatkan potensi resesi di AS dalam 12 bulan ke depan, dengan probabilitas meningkat menjadi 35%.
Faktor utama yang memicu kekhawatiran ini adalah kenaikan tarif, perlambatan pertumbuhan ekonomi, dan ketidakpastian kebijakan fiskal.
Goldman Sachs baru-baru ini merevisi proyeksi tarif AS untuk 2025, dengan perkiraan kenaikan rata-rata sebesar 15 poin persentase akibat kebijakan tarif resiprokal yang diperkirakan akan diumumkan oleh Presiden Donald Trump pada 2 April.
Hal ini diperkirakan akan berdampak langsung pada perekonomian AS dengan pertumbuhan PDB yang lebih lambat dan inflasi yang lebih tinggi.