Jakarta – Kebijakan tarif resiprokal yang diumumkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump turut mengganggu pasar kripto. Investor terpantau mulai beralih ke aset kripto dengan nilak stabil.
Donald Trump sendiri telah memutuskan untuk menunda pemberlakukan tarif resiprokal selama 90 hari, kecuali bagi China. Keputusan ini terpantau mempengaruhi nilai mata uang kripto, termasuk Bitcoin dan altcoin.
“Situasi makro saat ini memaksa investor untuk lebih berhati-hati, terutama terhadap aset berisiko. Bitcoin sempat mengalami koreksi lebih dari 25% dari titik tertingginya, dan altcoin juga menunjukkan hal yang sama, kata Chief Marketing Officer Tokocrypto, Wan Iqbal dalam keterangannya, Sabtu (12/4/2025).
Menurutnya, penurunan volume perdagangan dan minimnya minat beli menandakan pasar masih dalam fase konsolidasi. Hal ini dibarengi dengan tekanan jual yang belum sepenuhnya mereda.
Kondisi ini mendorong investor untuk sementara waktu mengalihkan fokus ke aset mayor seperti Bitcoin dan stablecoin, sembari menghindari altcoin spekulatif yang cenderung lebih rentan terhadap fluktuasi tajam,” ujar Iqbal.
Dia mengatakan, investor kripto di Indonesia mulai mengalihkan ke aset stablecoin seperti Tether (USDT). Data Bappebti menunjukkan USDT telah menjadi aset kripto paling banyak diperdagangkan di Indonesia selama dua tahun terakhir, mengungguli Bitcoin, Ethereum, hingga Solana.
Menurut data yang dihimpun dari CoinMarketCap, volume perdagangan USDT di tiga bursa kripto terbesar Indonesia telah melampaui angka USD 7 miliar sejak awal 2024.
USDT Jadi Pilihan
Iqbal mencatat, perdagangan USDT/IDR di Tokocrypto turut menyumbang lebih dari 25 persen dari total volume harian dalam 24 jam terakhir.
“USDT telah menjadi jangkar utama dalam aktivitas trading lokal. Selain menawarkan stabilitas harga, USDT juga digunakan investor sebagai alat lindung nilai terhadap volatilitas rupiah. Dominasi ini juga memperkuat posisi USDT sebagai gateway untuk masuk ke berbagai platform DeFi atau aplikasi crypto lainnya,” jelas Iqbal.
Iqbal menambahkan stabilitas USDT membantu mempertahankan likuiditas dan menjadi alternatif menarik bagi investor yang ingin menjaga arus kas tanpa perlu terpapar risiko fluktuasi harga kripto secara langsung.