Jakarta – Industri mata uang kripto berharap pemilihan presiden AS mendatang akan menempatkan seseorang di Gedung Putih yang memiliki pendekatan penegakan hukum yang lebih lembut terhadap industri kripto. Para ahli berkomentar terkait fenomena ini.
Mantan Presiden AS, Donald Trump baru-baru ini tertarik dengan industri kripto bahkan mengundang pendukungnya ke penggalangan dana yang berfokus pada Bitcoin.
Meskipun Trump sempat mengkritik cryptocurrency saat menjabat sebagai presiden AS, komentarnya baru-baru ini lebih mendukung dan para pengacara memperkirakan bahwa, jika dia menang, Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) akan berhenti menindak secara agresif industri kripto.
Mitra di Willkie Farr & Gallagher LLP, Michael Selig mengatakan pemerintahan Trump kemungkinan akan berusaha mengatur ulang dan memikirkan kembali kebijakan peraturan kripto SEC.
“Pengaturan ulang seperti itu tentu saja akan melibatkan penyelesaian tindakan penegakan hukum yang sedang berlangsung dan penyelidikan yang dilakukan oleh pemerintahan sebelumnya,” kata Selig dikutip dari Yahoo Finance, Jumat (2/8/2024).
Di sisi lain, kepala bagian hukum dan kebijakan di kelompok lobi Crypto Council for Innovation, Ji Kim menjelaskan jika Presiden Trump terpilih kembali dan ketua SEC, Gensler mundur, kita bisa melihat perubahan norma regulasi demi penegakan hukum saat ini.
“Namun, hal itu bergantung pada kepemimpinan dan susunan komisaris tidak ada jaminan,” jelas Kim.
Di bawah kepemimpinan Presiden Joe Biden, SEC telah meningkatkan upayanya terhadap industri kripto, terutama setelah runtuhnya bursa kripto FTX pada 2022.
Regulator telah mengajukan lusinan kasus penegakan hukum, sering kali menuduh bursa dan pialang-dealer tidak mendaftar dengan benar berdasarkan undang-undang sekuritas.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. www.wmhg.org tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.