Jakarta Setelah berlangsung selama hampir satu bulan sejak 3 Februari 2025, Bulan Literasi Kripto (BLK) 2025 yang diselenggarakan oleh Asosiasi Blockchain dan Pedagang Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo – ABI) resmi mencapai puncaknya.
Acara yang terdiri dari tiga rangkaian utama yakni pembukaan, roadshow ke berbagai kota, dan sesi penutupan ini diakhiri dengan Closing Ceremony & Konferensi Pers pada Kamis, 27 Februari 2025, di Makara Art Center, Universitas Indonesia, Depok.
Mengusung tema Bijak Berinvestasi: Bangun Masa Depan Sejak Dini, closing ceremony BLK 2025 menekankan pentingnya kesadaran dalam berinvestasi aset kripto. Didukung oleh pembuat kebijakan, acara ini menjadi bagian dari upaya edukasi untuk membangun ekosistem investasi yang lebih bijak dan bertanggung jawab.
Sebagai agenda utama dalam closing ceremony, diskusi panel akan menghadirkan perwakilan dari OJK, yang kini mengawasi sektor aset kripto; Aspakrindo – ABI, sebagai pihak asosiasi yang berperan dalam edukasi industri dan advokasi kebijakan bagi pelaku usaha; Indodax, sebagai salah satu pemain utama di industri kripto; Bareskrim Polri, yang menyoroti aspek keamanan serta penegakan hukum; serta Xendit, yang mendukung infrastruktur pembayaran digital. Diskusi ini akan membahas seputar regulasi, edukasi investasi, dan peran teknologi finansial dalam mendukung pertumbuhan ekosistem aset digital di Indonesia.
Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto merangkap Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia Hasan Fawzi, yang juga merupakan Anggota Dewan Komisioner OJK, menegaskan bahwa literasi aset kripto menjadi hal yang krusial dalam mendorong investasi yang aman dan bertanggung jawab.
BLK 2025 tentu sangat penting dalam upaya kita bersama, OJK bersama seluruh stakeholder untuk terus mendorong peningkatan literasi atau pemahaman masyarakat terhadap seluruh aspek yang terkait dengan kegiatan aset kripto, baik potensinya maupun juga risiko-risiko yang melekat dalam setiap aktivitas yang terkait dengan aset kripto ini,” ungkap Hasan dikutip Senin (17/3/2025).