Jakarta Ankr adalah penyedia infrastruktur blockchain terdesentralisasi yang mengoperasikan serangkaian node yang didistribusikan secara global di lebih dari 50 jaringan Proof-of-Stake.Â
Infrastruktur ini membantu mendorong pertumbuhan ekonomi kripto sambil mendukung rangkaian lengkap alat multi-rantai untuk pengguna Web3. Ankr memiliki token kripto utilitasnya sendiri yang disebut ANKR Coin.Â
BACA JUGA: Bappebti Sebut Derivatif Kripto Bisa Dorong Transaksi hingga 5 Kali Lipat
Baca Juga
-
Samsung Pay Bakal Punya Fitur Pembayaran Kripto, Mulai Kapan?
-
Siap-Siap, Harga Bitcoin Bisa Tembus Rp 3 Miliar dalam 18 Bulan
-
Taiwan Bakal Luncurkan Kustodian Kripto pada 2025
ANKR Coin adalah token utilitas asli yang diperlukan untuk transaksi dan pembayaran untuk banyak layanan Ankr serta tata kelola platform. ANKR memiliki kemampuan sebagai token ERC-20, BEP-2, dan BEP-20, dan juga tersedia di jaringan Polygon, Avalanche, dan Fantom.
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Jumat (11/10/2024), ANKR Coin menguat 0,85 persen dalam 24 jam terakhir. Harga ANKR Coin saat ini berada di level Rp 407 dengan volume perdagangan 24 jam terakhir sebesar Rp 121,1 miliar.
ANKR Coin memiliki kapitalisasi pasar sekitar Rp 4,07 triliun. Hingga saat ini telah terjadi peredaran suplai sebanyak 10 miliar ANKR Coin dari maksimal suplai 10 miliar ANKR.Â
Pendiri Ankr
Co-founder Ankr Chandler Song dan Ryan Fang (pemenang Forbes 30 Under 30) mendirikan Ankr pada 2017 tak lama setelah lulus dari University of California, Berkeley setelah menjadi peserta awal dalam program Blockchain di Berkeley.
Chandler bekerja sebagai insinyur di Amazon Web Services pada saat dia bertemu Stanley Wu, pendiri ketiga. Bersama-sama, mereka menjalankan misi untuk membangun infrastruktur Web3 yang paling terdesentralisasi dan skalabel.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. www.wmhg.org tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.