Jakarta – Harga Bitcoin masih mengalami gejolak harga signifikan dalam beberapa pekan terakhir. Penyebab utama gejolak harga ini adalah meningkatnya sentimen perang dagang yang disebabkan kebijakan tarif Presiden AS, Donald Trump.
Harga Bitcoin sempat terkoreksi hingga USD 75.000 atau setara Rp 1,25 miliar (asumsi kurs Rp 16790 per dolar AS) sebelum akhirnya kembali stabil di kisaran USD 84.000 atau setara Rp 1,41 miliar. Meskipun begitu, harga Bitcoin telah turun cukup dalam dibandingkan harga tertinggi sepanjang masa di kisaran USD 108.000 atau setara Rp Rp 1,81 miliar.
Meski mengalami gejolak harga signifikan, beberapa tokoh ternama industri kripto sejak awal tahun telah memberikan pandangan terkait potensi harga Bitcoin sepanjang 2025. Melansir berbagai sumber, Rabu (15/4/2025), berikut proyeksi harga Bitcoin sepanjang 2025 dari berbagai tokoh kripto ternama.
Robert Kiyosaki (Penulis Rich Dad Poor Dad)
Robert Kiyosaki, penulis buku finansial legendaris Rich Dad Poor Dad, kembali menunjukkan keyakinannya terhadap Bitcoin sebagai salah satu instrumen lindung nilai terbaik terhadap inflasi dan kejatuhan ekonomi global.
Ia secara terbuka menyebut bahwa dunia sedang menuju krisis besar akibat pencetakan uang yang tidak terkendali oleh bank sentral.
“Saya membeli lebih banyak Bitcoin. Saya percaya BTC akan mencapai USD 350.000 pada 2025. Perak akan menembus USDd 100. Emas akan melonjak ke USD 5.000. Dunia keuangan sedang runtuh,” ujarnya.
Dia menuturkan, aset seperti Bitcoin tidak hanya berfungsi sebagai investasi, tapi juga sebagai bentuk asuransi finansial terhadap sistem ekonomi yang dianggap sudah rapuh.