Jakarta Ketua Otoritas Perilaku Keuangan Inggris (FCA), Nikhil Rathi, menyampaikan kekhawatirannya mengenai tren baru di kalangan anak muda Inggris yang lebih tertarik pada investasi kripto dibandingkan saham atau obligasi.Â
Ia menyoroti banyak generasi muda memilih mata uang digital seperti Bitcoin sebagai investasi pertama mereka, meskipun memiliki risiko tinggi.
Rathi mengungkapkan bahwa jumlah kepemilikan saham di Inggris jauh lebih rendah dibandingkan negara lain seperti Amerika Serikat dan Swedia. Di AS, sekitar 38% penduduk memiliki ekuitas, sementara di Swedia angkanya mencapai lebih dari 20%.Â
Sebaliknya, di Inggris, jumlahnya lebih sedikit, terutama di kalangan anak muda yang lebih memilih kripto sebagai alternatif investasi.
Banyak anak muda di bawah 35 tahun yang menjadikan kripto sebagai investasi pertama mereka jumlahnya mencapai jutaan di Inggris, ujar Rathi dalam pertemuan dengan anggota parlemen, dikutip dari Coinmarketcap, Rabu (26/3/2025).
Ingatkan Risiko
Meskipun investasi kripto menawarkan peluang keuntungan besar, Rathi memperingatkan bahwa ada risiko tinggi kehilangan seluruh dana yang diinvestasikan.
Selain itu, peraturan yang mengatur pasar kripto di Inggris masih sangat terbatas, sehingga proteksi bagi investor belum sekuat pada aset tradisional seperti saham dan obligasi.