Jakarta – Pihak berwenang Iran meningkatkan upaya untuk memerangi aktivitas kripto ilegal, menyalahkannya karena memperburuk krisis listrik yang parah di negara itu. Di tengah gelombang panas paling intens dalam lima dekade, Iran bergulat dengan pemadaman listrik yang meluas yang telah melumpuhkan produksi industri.
Dikutip dari laman Bitcoin.com, Sabtu (16/8/2024), CEO perusahaan listrik negara Iran Tavanir Mostafa Rajabi Mashhadi, menjelaskan aktivitas kripto yang tidak sah telah memberikan tekanan tambahan pada jaringan listrik yang sudah kelebihan beban.
Ia menilai, orang-orang oportunis telah mengeksploitasi listrik bersubsidi dan jaringan publik untuk menambang mata uang kripto tanpa izin yang tepat.
“Penambangan tidak sah ini telah menyebabkan lonjakan konsumsi listrik yang tidak normal, yang menyebabkan gangguan dan masalah yang signifikan dalam jaringan listrik negara tersebut, ujar Mashhadi.
Untuk mengatasi masalah tersebut, pejabat Iran telah memperkenalkan program hadiah untuk memberi insentif kepada warga agar melaporkan operasi kegiatan kripto ilegal.
Mashhadi merinci, hadiah sebesar satu juta toman (sekitar USD20) akan diberikan kepada individu yang melaporkan setiap peralatan kegiatan mata uang kripto yang tidak sah.
Sejauh ini, pihak berwenang telah menyita lebih dari 230.000 perangkat kegiatan kripto ilegal, yang secara kolektif menghabiskan listrik sebanyak seluruh Provinsi Markazi.
Tindakan keras tersebut mencerminkan meningkatnya kekhawatiran tentang peran mata uang kripto dalam merusak infrastruktur Iran, terutama karena laporan menunjukkan bahwa jaringan yang terhubung dengan baik dan entitas asing, termasuk perusahaan Tiongkok, mungkin berada di balik operasi perdagangan skala besar.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. www.wmhg.org tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.  Â