Jakarta – Industri blockchain, Web3, AI, dan kripto terus berkembang pesat, dengan valuasi global perusahaan di sektor ini mencapai triliunan dolar AS. Di Indonesia, data dari Kementerian Perdagangan menunjukkan jumlah investor kripto mencapai 20,4 juta orang, dengan nilai transaksi mencapai ratusan triliun rupiah per tahun. Teknologi ini menawarkan solusi transparan, inklusif, dan efisien, menjadikannya inovasi utama dalam sektor finansial.
Namun, perkembangan pesat ini juga menghadirkan tantangan, seperti kegagalan proyek blockchain, lemahnya regulasi, serta kerugian yang dialami masyarakat dan investor. Oleh karena itu, model bisnis baru yang mengintegrasikan real-world assets (RWA) dengan teknologi blockchain mulai berkembang. Model ini tidak hanya mendukung bisnis dunia nyata tetapi juga menciptakan peluang ekonomi yang lebih inklusif.
Baca Juga
-
Baby Kristami: Dorong Inovasi Blockchain di IRWATA Summit 2025
Untuk itu, Indonesia Real World Assets Tokenization Association (Irwata) bakal menggelar IRWATA Summit 2025 pada 26 Februari 2025. Mengambil tema Indonesia Real World Asset Tokenization Association: Blockchain’s Impact on Global Business, acara ini abkal dihadiri oleh puluhan profesional di bidang blockchain hingga kripto.
IRWATA Summit 2025 dirancang sebagai ajang global yang akan menghadirkan lebih dari 50 founder dan co-founder proyek blockchain internasional, seperti XRP, Polygon, Peaq Network, Chainlink, dan lainnya. Acara ini bertujuan untuk memposisikan Indonesia sebagai pusat inovasi digital dan tokenisasi RWA, sekaligus menjadi model bagi negara lain.
Ketua Umum IRWATA, Mochamad Sabdo Yusmintiarto, menyebut IRWATA Summit se2025 bagai langkah penting untuk memposisikan Indonesia sebagai pemain utama di ekonomi digital.
“Blockchain adalah era baru, seperti ledakan dotcom dan startup di masa lalu. Dengan teknologi ini, kita bisa menjembatani dunia digital dan dunia nyata, menciptakan peluang bisnis nyata dan inklusif,” kata Sabdo di Jakarta, dikutip Jumat (24/1/2025).
Wakil Ketua Kemitraan IRWATA, Baby Kristami, menjelaskan bahwa IRWATA Summit akan menghadirkan lebih dari 50 founder dan co-founder proyek blockchain internasional, termasuk nama besar seperti XRP, Polygon, Peaq Network, dan Chainlink.
Kami ingin menjadikan Indonesia pusat inovasi tokenisasi aset nyata yang bisa menjadi model bagi negara lain, ungkap Baby.