Jakarta – Laporan terbaru Electric Capital, pengembangan kripto di Asia telah mengalami peningkatan substansial, yang mencakup 32 persen dari aktivitas pengembang global pada 2024.
Dilansir dari Coinmarketcap, Senin (16/12/2024), hal ini menandai perubahan dramatis dari pangsa Asia sebesar 12 persen pada 2015, sementara kontribusi Amerika Utara telah turun tajam dari 43 persen menjadi 24 persen selama periode yang sama.
BACA JUGA: Bagian Dalam Ban Rusak, Toyota Recall 11.890 Unit Tundra dan Sequoia
Baca Juga
-
Volkswagen Recall 114.478 Mobil Akibat Airbag yang Membahayakan
-
Recall Lanjutan, BMW Kembali Tarik xDrive 30 dan X3 M50 karena Masalah Airbag
-
Subaru BRZ 2025 Dapat Penyegaran Eksklusif, Cuma Diproduksi 500 Unit
Berdasarkan lebih dari 900 juta komitmen kode di seluruh sektor kripto, laporan tersebut mengungkapkan penyelarasan ulang yang signifikan di mana inovasi kripto terjadi.
India telah muncul sebagai pemain utama dalam transformasi ini, memegang 11,7 persen dari pangsa pengembang global, hanya tertinggal dari Amerika Serikat. Negara ini secara konsisten memimpin perekrutan pengembang baru, melampaui wilayah lain sejak 2023.
Hal ini menandakan perubahan dalam keseimbangan global pengembangan kripto, dengan pasar negara berkembang sekarang mendorong sebagian besar pertumbuhan industri.Â
Khususnya, Asia menyumbang 41 persen pengembang baru pada 2024, menunjukkan kemampuan teknis yang kuat di kawasan yang belum terwakili di masa lalu.
Sementara Ethereum tetap menjadi platform dominan bagi pengembang di seluruh dunia, Solana telah mendapatkan daya tarik di antara pendatang baru. Pada pertengahan 2024, Solana menjadi platform yang paling disukai oleh pengembang baru, khususnya di pasar seperti Amerika Serikat, Tiongkok, dan Inggris Raya.
Lonjakan minat pengembang ini sejalan dengan tren yang lebih luas di mana ekosistem blockchain yang lebih baru, seperti Solana, Aptos, dan Polygon, menarik lebih banyak pengembang daripada platform yang mapan seperti Bitcoin dan Ethereum.