Jakarta Salah satu pendiri dan mantan CEO bursa kripto Bitmex, Arthur Hayes memprediksi harga Bitcoin dapat melonjak hingga USD 1 juta atau sekitar Rp.15,7 miliar, didorong oleh kebijakan ekonomi intervensionis Presiden Terpilih AS Donald Trump.
Dalam sebuah postingan blog, Hayes menyebut ada kemungkinan pemerintahan baru AS di bawah Trump akan menyuntikkan dana triliunan dalam bentuk kredit, untuk meningkatkan industri kripto dalam negeri.
Menurutnya, penciptaan kredit ini, yang dimaksudkan untuk mendukung manufaktur dan perluasan industri di AS, akan memiliki efek inflasi, mendepresiasi dolar dan mendorong investor untuk mencari aset alternatif seperti Bitcoin.
Hayes meramalkan kondisi ini menciptakan lingkungan di mana pasokan Bitcoin yang terbatas dapat mendorong nilainya ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya.
“Jelas, hierarki portofolio saya dimulai dengan Bitcoin, kripto lainnya, dan ekuitas perusahaan terkait kripto, kemudian emas yang disimpan di brankas, dan terakhir, saham,” tulis Hayes, dikutip dari News.bitcoin.com, Rabu (13/11/2024).
“Saya akan menyimpan sedikit uang fiat dalam dana pasar uang untuk membayar tagihan Amex saya,” bebernya.
Ia menekankan bahwa kebijakan ekonomi Trump akan semakin meningkatkan permintaan untuk aset keras, dengan Bitcoin memimpin sebagai lindung nilai inflasi yang paling diminari.
“Beginilah cara harga Bitcoin mencapai USD 1 juta,” ungkap dia.
“Seiring berkurangnya pasokan Bitcoin yang diperdagangkan secara bebas, mata uang fiat terbanyak dalam sejarah akan mencari tempat berlindung yang aman tidak hanya dari Amerika tetapi juga dari Tiongkok, Jepang, dan Eropa Barat,” imbuh Hayes.