Jakarta – Tether (USDT), yang saat ini merupakan mata uang kripto terbesar ketiga berdasarkan kapitalisasi pasar, telah berada di bawah pengawasan ketat selama beberapa bulan karena penyelidikan federal atas dugaan perannya dalam memfasilitasi pencucian uang lintas batas.Â
Dilansir dari Yahoo Finance, Rabu (27/11/2024), laporan terbaru oleh 404 Media menyoroti meningkatnya penggunaan Tether sebagai alat pencucian uang bagi pengedar narkoba Meksiko, menurut otoritas Federal AS.
Laporan terbaru oleh 404 media mengatakan sebuah organisasi pencucian uang yang terkait dengan penyitaan kokain dalam jumlah besar di Amerika Serikat, serta kartel di Meksiko dan Kolombia, diduga telah menyalurkan puluhan juta dolar dengan memanfaatkan mata uang kripto, khususnya Tether.
Tether digunakan untuk memindahkan kekayaan dengan cepat melintasi perbatasan dalam beberapa tahun terakhir. 404 Media meninjau dokumen pengadilan yang menunjukkan bagaimana mata uang kripto telah menjadi alat integral untuk operasi perdagangan narkoba skala besar di abad ke-21.Â
Satu pengungkapan dari pengajuan tersebut menyoroti Tether dilaporkan dijual dengan harga diskon di Meksiko, karena asalnya sering dikaitkan dengan hasil perdagangan narkoba.
Hal ini menggarisbawahi sifat mata uang kripto yang bermata dua meskipun menawarkan efisiensi dan kecepatan, mata uang kripto juga menghadirkan tantangan baru bagi penegak hukum dalam memerangi aktivitas keuangan terlarang.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. www.wmhg.org tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Â