Jakarta – Singapura dan Tiongkok telah bekerja sama dalam uji coba yang memungkinkan wisatawan di kedua negara membelanjakan mata uang digital bank sentral Tiongkok, yuan digital.
Otoritas Moneter Singapura (MAS), mengumumkan inisiatif keuangan digital dan pasar modal baru untuk memperluas kerja sama keuangannya dengan Tiongkok. Salah satu inisiatifnya adalah percontohan e-CNY lintas batas antara Tiongkok dan Singapura, MAS menjelaskan pihaknya dan Institut Mata Uang Digital People\’s Bank of China (PBCDCI) menandatangani Memorandum of Understanding (MOU) mengenai kerja sama keuangan digital pada 2020.
“MAS dan PBCDCI sedang memulai uji coba yang memungkinkan wisatawan dari kedua negara menggunakan e-CNY untuk belanja pariwisata di Singapura dan Tiongkok. Hal ini akan meningkatkan kenyamanan bagi wisatawan saat melakukan pembelian selama perjalanan ke luar negeri,” isi pengumuman MOU, dikutip dari Bitcoin.com, Kamis (26/9/2024).
Tiongkok berada di garis depan dalam pengembangan mata uang digital bank sentral (CBDC), dan secara aktif menguji proyek e-CNY-nya. Sejak memulai penelitian yuan digital, Bank Rakyat Tiongkok (PBOC) terus memperluas jangkauan program percontohan ini. Saat ini, terdapat 26 wilayah percontohan yuan digital yang tersebar di Tiongkok.
Gubernur PBOC Yi Gang mengungkapkan pada Juli transaksi yang menggunakan mata uang digital bank sentral Tiongkok mencapai USD 250 miliar atau setara Rp 3.893 triliun (asumsi kurs Rp 15.167 per dolar AS) pada akhir Juni.
Pada November, Standard Chartered Bank mengatakan telah mulai menawarkan layanan pertukaran yuan digital di Tiongkok. Selain itu, bank sentral Tiongkok dan Otoritas Moneter Hong Kong (HKMA) telah memasuki fase kedua dalam mengintegrasikan yuan digital untuk pembayaran dan transaksi lintas batas di Hong Kong.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. www.wmhg.org tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.