Jakarta – Pendiri dan mantan CEO bursa mata uang kripto Bitmex Arthur Hayes membagikan prediksi tentang industri kripto dan pandangannya tentang interaksi antara politik dan pasar keuangan.
Dalam sebuah artikel yang diterbitkan pada 7 Agustus 2024, Hayes membahas bagaimana politikusi dapat mengamankan pemilihan ulang selama penurunan pasar, seperti dengan mencetak uang dan memanipulasi harga.
Menggunakan calon presiden dari Partai Demokrat Kamala Harris sebagai contoh, ia menyarankan agar mengambil langkah-langkah agresif untuk mencegah krisis keuangan. Hayes juga menjajaki potensi krisis keuangan global dari penghentian perdagangan yen milik Japan Inc., dengan mencatat Harris kemungkinan akan menginstruksikan Menteri Keuangan AS Janet Yellen untuk menggunakan alat moneter guna mencegah krisis.
Dikutip dari Bitcoin.com, ditulis Sabtu (10/8/2024), Hayes yakin harga kripto akan naik terlepas dari apakah Donald Trump atau Kamala Harris yang menjabat.
Ya, kripto menyumbangkan banyak uang. Namun, saya rasa Anda belum cukup menyumbang untuk melampaui JPMorgan, Morgan Stanley, Citibank, (atau)Goldman Sachs. Dan jika Anda pikirkan siapa saja yang bekerja di semua lembaga ini, semuanya adalah orang-orang yang berasal dari bank-bank ini. Jadi, meskipun akan sangat bagus jika Trump terpilih dan melakukan semua hal ini, saya rasa ia mungkin akan mengalami masalah yang sama seperti yang ia hadapi pada masa jabatan pertamanya,” ujar dia.
Salah satu pendiri Bitmex melanjutkan prediksinya, baik pemerintahan Donald Trump maupun pemerintahan Harris akan mencetak uang. Mereka melakukannya dengan cara yang berbeda. Namun, uang akan dicetak. Jadi, kripto diproyeksikan akan naik, jalannya mungkin sangat tidak menentu, tetapi pada akhirnya, kita tahu ke mana arahnya.
Harga bitcoin dalam siklus ini akan naik sangat, sangat tinggi ratusan ribu dolar, mungkin USD1 juta. Ada begitu banyak utang yang perlu digulirkan. Kita sedang memasuki periode di mana arsitektur moneter global berubah secara total, pungkas Hayes.