Jakarta – Dengan memeriksa 57 akun terpisah, para peretas di balik serangan ke bursa kripto Bybit telah menghabiskan kepemilikan Ethereum mereka sebesar 499.000 ETH dan hanya menyisakan saldo yang dapat diabaikan sebesar 0,1991871 ether. Nilai ini hanya sekitar USD 432 atau kurang lebih Rp 7 juta (estimasi kurs Rp 16.310 per USD).
Dikutip dari bitcoin, Rabu (5/3/2025), Arkham Intelligence yang merupakan platform analitik blockchain yang menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk menganalisis aktivitas mata uang kripto, mengungkapkan perkembangan mengenai penelusuran kasus peretasan Bybit melalui aku X.
Menurut Arkham Intelligence, Thorchain telah memproses lebih dari USD 5,5 miliar sejak Bybit diretas pada tanggal 21 Februari. Dalam penelitian tersebut, sebagian besar Ethereum yang dicuri telah beralih ke Aset Bitcoin (BTC).
Hingga Selasa, 4 Maret 2025, kepemilikan Bitcoin Lazarus Group telah membengkak menjadi 6.706 BTC, senilai sekitar USD 591 juta. Kelompok tersebut telah menyalurkan dana melalui jaringan alamat yang dirahasiakan yang masih belum ditandai.
Selain itu, sindikat peretasan—yang diyakini mendapat dukungan dari entitas yang terkait dengan negara tersebut sekarang mengendalikan total aset senilai USD 619,5 juta, turun dari USD 919 juta yang dimilikinya hanya dua hari sebelumnya. Saat itu, Lazarus hanya memiliki 3.391 BTC.
Meskipun tidak terkait langsung dengan peretasan Bybit, saat ini jaringan Lazarus Group yang terdiri dari lebih dari 70 dompet masih menampung 10.690 ETH. Dana ini terus bergerak, dengan dompet kelompok tersebut mencatat lusinan transaksi keluar salam satu hari saja, melanjutkan tren aktivitas tanpa henti selama dua minggu.
Motivasi di balik peralihan peretas ke BTC masih belum jelas, tetapi likuiditas kemungkinan merupakan faktor pendorongnya.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. www.wmhg.org tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.