Jakarta Bitcoin melonjak ke level tertinggi sepanjang masa pada Senin, 16 Desember 2024 melampaui USD 106.000 atau setara Rp 1,65 miliar (asumsi kurs Rp 16.010 per dolar AS). Rekor harga bitcoin ini dicapai karena meningkatnya minat institusional dan ekspektasi adopsi yang lebih luas memicu permintaan untuk aset digital.
Seorang analis kripto, Tony Sycamore menyoroti prospek optimis di pasar Bitcoin, dengan menyatakan, lingkungannya sangat positif untuk Bitcoin.
“Kami memperkirakan pasar akan bergerak menuju level USD 110.000. Kemunduran yang sangat diantisipasi belum terwujud, berkat berita positif baru-baru ini,” kata Sycamore, dikutip dari Coinmarketcap, Senin (16/12/2024).
Sentimen investor mendapat dorongan setelah MicroStrategy, yang banyak berinvestasi dalam Bitcoin, ditambahkan ke indeks teknologi Nasdaq 100. Penyertaan ini diharapkan dapat menarik lebih banyak investasi institusional ke perusahaan, yang selanjutnya memperkuat peran Bitcoin dalam strategi perbendaharaan perusahaan.
Selain itu, spekulasi pemerintahan AS yang akan datang mungkin mengadopsi kebijakan yang lebih ramah terhadap kripto telah memperkuat kepercayaan investor, mendorong Bitcoin dan aset digital lainnya menjadi sorotan. Harga Bitcoin telah melonjak 192 persen yang mengesankan sepanjang tahun ini.
Pemerintah Global
Di sisi lain, pemerintah global secara kolektif memegang sekitar 2,2 persen dari total pasokan Bitcoin per Juli, menurut CoinGecko. Amerika Serikat memimpin dengan sekitar 200.000 Bitcoin, yang bernilai lebih dari USD 20 miliar pada harga pasar saat ini.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. www.wmhg.org tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.