Jakarta – Michael Saylor, Kepala strategi Bitcoin di MicroStrategy yang kini berubah nama menjadi Strategy, menyatakan Bitcoin bisa menjadi solusi untuk mengatasi hilangnya kekayaan global akibat inflasi dan penurunan nilai aset.
Menurutnya, setiap tahun sekitar USD 15 triliun hilang dari ekonomi dunia karena berbagai faktor, seperti inflasi, degradasi aset, hingga kegagalan bisnis.
Dalam sebuah podcast, Saylor menjelaskan modal jangka panjang dunia saat ini bernilai sekitar USD 450 triliun. Namun, setiap tahun sekitar 3% dari jumlah tersebut menghilang akibat ketidakefisienan sistem keuangan.
Saya tidak mengatakan 100% modal jangka panjang menjadi Bitcoin. Hal yang sebenarnya saya katakan adalah modal jangka panjang adalah sekitar USD 450 triliun. Saya pikir ada 3% penurunan entropi, ada 3% kerugian dalam modal tersebut setiap tahun,” kata Saylor,dikutip dari Yahoo Finance, Jumat (21/2/2025).
Ia menyebut fenomena ini sebagai kemunduran entropi, di mana aset seperti properti bisa mengalami kerusakan, perusahaan bisa bangkrut, dan uang fiat terus tergerus inflasi.
Bitcoin Tak Alami Depresiasi
Berbeda dengan aset lainnya, Bitcoin tidak mengalami depresiasi atau kehilangan nilai secara struktural. Tidak seperti properti yang bisa rusak, saham yang nilainya bisa turun, atau uang fiat yang terus terpengaruh inflasi, Bitcoin tetap mempertahankan nilainya dalam jangka panjang.
Saylor menggambarkan Bitcoin sebagai siphon global, yang memungkinkan pemilik modal untuk mengamankan kekayaan mereka di sistem yang lebih stabil.
Ia juga menekankan volatilitas Bitcoin bukanlah kelemahan, melainkan peluang bagi investor. Misalnya, dengan menggunakan strategi keuangan tertentu, investor bisa mendapatkan keuntungan besar dari fluktuasi harga Bitcoin.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. www.wmhg.org tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.