Jakarta – CEO Morgan Stanley, Ted Pick mengungkapkan bahwa bank tersebut segera bekerja sama dengan regulator Amerika Serikat (AS) untuk memperdalam keterlibatannya di pasar kripto.
Bagi kami, persamaannya benar-benar berkisar pada apakah kami, sebagai lembaga keuangan yang sangat teregulasi, dapat bertindak sebagai pelaku transaksi, ungkap Pick dalam sebuah wawancara di Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, dikutip dari CNBC International, Minggu (26/1/2025).
Kami (Morgan Stanley) akan bekerja sama dengan Departemen Keuangan dan regulator lainnya untuk mencari tahu bagaimana kami dapat menawarkannya dengan cara yang aman, kata Pick.
Morgan Stanley, yang dikenal sebagai raksasa dalam industri manajemen kekayaan, sebelumnya telah berulang kali mengungguli para pesaingnya dalam hal kripto.
Morgan Stanley menjadi bank besar AS pertama yang menawarkan dana Bitcoin kepada klien kayanya pada tahun 2021, dan 2024 menawarkan dana yang diperdagangkan di bursa (RTF) Bitcoin.
Namun di bawah pemerintahan mantan Presiden AS Joe Biden, perbankan belum diizinkan untuk menjajaki kelas aset tersebut.
Baru-baru ini, kepemimpinan baru Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) mengatakan bahwa mereka telah membentuk gugus tugas untuk mengembangkan kerangka regulasi aset kripto di AS.
Fokus Satgas adalah membantu Komisi menetapkan batasan regulasi yang jelas, menyediakan jalur pendaftaran yang realistis, menyusun kerangka pengungkapan yang masuk akal, dan mengerahkan sumber daya penegakan hukum secara bijaksana, kata kantor pejabat Ketua SEC baru, Mark Uyeda dalam pengumuman tersebut, dikutip dari Channel News Asia.