Jakarta – Laporan baru yang dibuat OKG Research, divisi penelitian dari Oko Cloud Chain Institute memperkirakan bahwa Bitcoin (BTC) dapat mengalami arus masuk hingga USD 2,28 triliun pada tahun 2025 mendatang
Melansir News.bitcoin.com, Minggu (1/12/2024) proyeksi OKG Research didasarkan pada beberapa faktor makroekonomi dan khusus pasar yang dianalisis dengan cermat dalam laporannya.
Laporan penelitian tersebut menguraikan adopsi institusional, kejelasan regulasi, tren ekonomi global, perkembangan jaringan, dan perluasan pasar ritel sebagai faktor utama proyeksi ini.
Diketahui, investor institusional semakin mengalihkan perhatian mereka ke Bitcoin sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penyimpanan nilai digital.
Pembelian besar-besaran dari perusahaan seperti MicroStrategy, Marathon Holdings, Semler Scientific, dan Metaplanet, serta munculnya ETF bitcoin, menandakan meningkatnya kepercayaan pada kelas aset tersebut.
Meskipun ada kepemilikan signifikan oleh perusahaan yang terdaftar di bursa, laporan OKG Research menyatakan bahwa Hanya 0,01% dari perusahaan yang terdaftar di bursa yang memegang Bitcoin, yang menunjukkan bahwa ini hanyalah puncak gunung es dari daya beli institusional, dan pasar masih dalam tahap eksperimen elit.
OKG Research memprediksi bahwa pada tahun 2025, lembaga akan mengalokasikan sebagian besar portofolio mereka ke Bitcoin, didorong oleh kinerja historisnya yang kuat dan pasokan yang terbatas.
Tren ekonomi makro yang sedang berlangsung seperti devaluasi mata uang fiat, kenaikan inflasi, dan kebijakan pelonggaran kuantitatif kemungkinan akan mempercepat laju adopsi mata uang kripto terpopuler di dunia itu.