Jakarta – Pasar stablecoin baru saja melewati tonggak sejarah baru, mencapai rekor kapitalisasi pasar sebesar USD 200 miliar. Tonggak sejarah ini menandai peningkatan signifikan sebesar USD 40 miliar sejak awal November ketika hasil pemilihan presiden AS diumumkan. Sementara itu, stablecoin seperti Tether (USDT) dan USD Coin (USDC), telah mendominasi pasar.
Menurut data dari CryptoQuant, pasar stablecoin telah mengalami pertumbuhan yang mengesankan, dengan Tether (USDT) dan USD Coin (USDC) memimpin. Meningkatnya stablecoin bukan hanya tentang kapitalisasi pasarnya yang terus meningkat.
CryptoQuant menunjukkan bahwa peningkatan likuiditas yang disediakan oleh stablecoin ini dapat menjadi dorongan positif bagi pasar kripto yang lebih luas. Meningkatnya ketersediaan likuiditas berarti lebih banyak dana yang beredar di pasar.
Melansir CoinDesk, Minggu (2/2/2025), Tether, stablecoin yang dominan, saat ini memiliki kapitalisasi pasar sebesar USD 139 miliar, meningkat 15% sejak November. USDC mengikutinya dari dekat, tumbuh sebesar 48% hingga mencapai kapitalisasi pasar sebesar USD 52,5 miliar.
Namun, tren likuiditas untuk kedua stablecoin tersebut juga meningkat, dengan likuiditas 30 hari USDC meningkat sebesar 20%, menandai pertumbuhan tercepatnya dalam setahun.
Bitcoin (BTC), sebagai perbandingan, telah naik lebih dari 50%, dan total pasar kripto sekarang menjadi USD 3,5 triliun dari USD 2,2 triliun, menurut metrik TradingView, Total. Bitcoin telah mencapai ATH baru sebesar USD 110K, dapat memperoleh manfaat yang signifikan dari peningkatan likuiditas ini. Dengan lebih banyak dana yang tersedia untuk diperdagangkan, Bitcoin dan aset digital lainnya dapat terus meningkat nilainya.