Jakarta – Seiring dengan semakin populernya aset kripto, dunia digital juga semakin menarik perhatian para pelaku kejahatan. Baru-baru ini, sebuah kasus penculikan di Chicago mengungkapkan bagaimana para penculik menuntut uang tebusan dalam bentuk mata uang kripto, seiring dengan meningkatnya ancaman terhadap individu yang memiliki kekayaan digital.
Dikutip dari Bitcoin.com, enam orang yang diduga terlibat dalam kejahatan ini adalah Fan Zhang, Huajing Yan, Shengnan Jiang, Shiqiang Lian, Ye Cao, dan Zehuan Wei.
Mereka dituduh menculik sebuah keluarga yang terdiri dari empat orang, dengan tujuan mendapatkan uang tebusan senilai USD15 juta dalam bentuk kripto.
Para penculik memanfaatkan kecanggihan teknologi dengan menggunakan aplikasi pesan WeChat untuk mengirimkan ancaman kepada sang ayah, memperingatkan keluarga tersebut akan dibunuh jika tidak memenuhi permintaan mereka.
Kelompok ini memasuki rumah keluarga tersebut dengan kekerasan, menggunakan senjata api untuk menguasai situasi. Mereka bahkan menculik salah satu anak keluarga yang baru saja keluar dari kamar mandi.
Tak hanya itu, para penculik tampaknya sudah mengetahui anak tersebut memiliki sebagian besar kekayaannya dalam bentuk kripto. Mereka meminta tebusan dalam bentuk bitcoin atau ether, dua jenis mata uang kripto yang paling banyak digunakan di dunia digital.
Dalam prosesnya, anak tersebut dipaksa untuk menyelesaikan transaksi menggunakan dompet kripto miliknya, yang akhirnya berhasil mentransfer uang sebesar USD15 juta. Namun, meskipun sejumlah besar uang berhasil dipindahkan, masih ada sekitar USD9 juta yang belum ditemukan.