Jakarta – Meningkatnya penipuan pig butchering dan pemakaian kecerdasan buatan generatif atau artificial intelligence (AI) kemungkinan besar mengangkat pendapatan penipuan kripto ke rekor tertinggi pada 2024.
Hal itu berdasarkan perusahaan analisis blockchain Chainalysis, dikutip dari Channel News Asia, ditulis Senin (17/2/2025).
Pendapatan dari penipuan pig butchering di mana pelaku menjalin hubungan dengan individu dan meyakinkannya untuk berpartisipasi dalam skema penipuan, naik hampir 40 persen pada 2024 dari tahun sebelumnya, demikian prediksi Perseroan dalam sebuah laporan yang diterbitkan pada Kamis pekan lalu.
Pendapatan dari penipuan kripto pada 2024 sekitar USD 9,9 miliar atau sekitar Rp 160,66 triliun (asumsi kurs dolar AS terhadap rupiah di kisaran 16.228), meski angka itu dapat naik ke rekor tertinggi USD 12,4 miliar atau sekitar Rp 201,28 triliun setelah lebih banyak data tersedia.
Penipuan dan penipuan kripto terus meningkat seiring kecanggihan (teknologi-red), ujar peneliti Chainalysis.
Perusahaan menunjuk ke pasar yang mendukung operasi pig butchering dan pemakaian GenAI sebagai faktor yang membuatnya lebih mudah dan murah bagi penipu untuk memperluas operasi. Memang teknologi GenAI berpotensi meningkatkan skala penipuan kripto secara eksponensial,” ujar Chainalysis.
Perusahaan yang melacak data transaksi yang tersedia untuk umum di blockchain untuk identifikasi pendapatan penipuan itu menuturkan, aktivitas penipuan kripto rata-rata tumbuh 24 persen setiap tahun sejak 2020.
Kripto termasuk bitcoin telah melonjak dalam harga dan popularitas selama beberapa tahun terakhir. Hal ini seiring investor mengejar keuntungan besar dan minat terhadap teknologi blockchain melonjak.