Jakarta Data dari CryptoSlam mengungkapkan penjualan Non Fungible Token (NFT) mencapai USD 8,83 miliar atau setara Rp 143 triliun (asumsi kurs Rp 16.207 per dolar AS) sepanjang 2024.
Dilansir dari Cointelegraph, Sabtu (4/1/2024), penjualan tersebut melampaui penjualan NFT 2023 sekitar lebih dari USD 100 juta. Pada 2023 penjualan NFT mencapai USD 8,7 miliar tahun lalu. Hal ini menandai peningkatan 1,1 persen dari tahun ke tahun.
Pada 2024, Ethereum dan Bitcoin bersaing ketat dalam penjualan, dengan kedua blockchain mencatat penjualan NFT sebesar USD 3,1 miliar. Solana menempati posisi ketiga dengan total volume penjualan sebesar USD 1,4 miliar.
Ethereum tetap menjadi blockchain teratas untuk NFT dalam penjualan sepanjang masa, dengan USD 44,9 miliar. Solana menyusul dengan USD 6,1 miliar, sementara NFT berbasis Bitcoin mencatat USD 4,9 miliar secara keseluruhan.
Meskipun tahun ini terjadi peningkatan penjualan NFT, 2024 masih jauh dari volume penjualan tahun 2021–2022. Pada 2021, NFT mengakhiri tahun dengan penjualan sebesar USD 15,7 miliar, 43,9 persen lebih banyak dari rekor 2024.Â
Pada 2022, NFT memiliki volume penjualan sebesar USD 23,7 miliar, 62,8 persen lebih banyak dari rekor tahun ini.
Peningkatan Penjualan NFT pada Kuartal VI 2024
Peningkatan penjualan NFT menjelang akhir 2024 mungkin merupakan perubahan yang tidak terduga. Koleksi digital mengalami penurunan selama tujuh bulan selama tahun ini, dengan September mencapai volume penjualan terendah yang pernah terjadi sejak 2021.
Pada Desember, NFT memiliki volume penjualan sebesar USD 877 juta, bulan dengan kinerja tertinggi kelima pada 2024.Â
Peningkatan pada bulan Desember didorong oleh peningkatan penjualan dalam koleksi berbasis Ethereum, dengan blockchain memiliki volume penjualan NFT bulanan sebesar USD 482 juta.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. www.wmhg.org tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.