Jakarta – Robert Kiyosaki penulis terkenal dari buku Rich Dad Poor Dad mengatakan bahwa roda krisis keuangan global sudah mulai bergerak. Ini bukan lagi spekulasi yang jauh dari kenyataan.
Menurutnya, kondisi saat ini sudah seperti yang ia gambarkan jauh-jauh hari sebelumnya. Berbagai kenyataan yang terjadi di berbagai benua mulai memperlihatkan tanda-tanda.
Baca Juga
-
Robert Kiyosaki: Siap-siap, Harga Bitcoin Sentuh Rp 5,7 Miliar di 2025
-
Robert Kiyosaki Prediksi Bitcoin Bakal Koreksi ke Level USD 60.000
Dari Eropa hingga Tiongkok hingga Amerika Serikat, para pelaku ekonomi utama bergulat dengan apa yang ia lihat sebagai tanda-tanda kemerosotan ekonomi yang parah.
Depresi di masa depan? Itulah pertanyaan yang diajukan Robert Kiyosaki, dan mendesak setiap individu untuk mempersiapkan diri dengan bijak, seperti dikutip dari u.today, Selasa (24/12/2024).
Kiyosaki menyarankan agar seluruh pembacanya bertanggung jawab dengan uang, pegang teguh pada pekerjaan, dan pikirkan kembali kebiasaan menggunakan uang.
Ini bukan sekadar seruan untuk berhemat, tetapi kritik yang lebih luas terhadap kekurangan sistemik.
Baginya, penyebab sebenarnya bukan hanya kekuatan pasar, tetapi juga kegagalan kepemimpinan dan kesenjangan pendidikan.
Sekolah, seperti yang sering ditegaskan Kiyosaki, membuat individu sama sekali tidak siap untuk mengelola uang — kekurangan yang mencolok di masa yang tidak pasti saat ini.
Bitcoin
Tidak ada ambiguitas dalam perlindungan yang dipilihnya. Emas, perak, dan Bitcoin (BTC) menjadi pusat buku pedoman keuangan Kiyosaki, aset yang dianggapnya tangguh menghadapi krisis.
Menariknya, pandangannya yang terus berkembang tentang Bitcoin mencerminkan perubahan yang lebih luas.
Kiyosaki yang dulunya skeptis dan menganggapnya sebagai spekulasi belaka, kini menerima mata uang kripto tersebut, menyebutnya sebagai uang rakyat.
Dengan penuh keyakinan, ia mengantisipasi nilai Bitcoin dapat melonjak hingga USD 350.000 paling cepat tahun depan.