Jakarta – Pernyataan Wakil Presiden Kamala Harris tentang pengembangan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI) dan blockchain telah memicu banyak perbincangan di komunitas kripto.
Sementara beberapa orang melihat kata-katanya sebagai penyemangat dan berpikiran maju, yang lain percaya Harris hanya menjilat dan ingin mendapatkan dukungan politik. Wakil Presiden Harris saat ini menghadapi skeptisisme atas pernyataan Blockchain di tengah tindakan keras kripto yang berkelanjutan.
Berbicara di hadapan Economic Club of Pittsburgh, kandidat presiden 2024 Harris menyatakan AS bermaksud untuk berkomitmen kembali pada kepemimpinan global di bidang-bidang seperti AI, komputasi kuantum, blockchain, dan teknologi baru lainnya.
Rencana ekonominya yang baru-baru ini dirilis juga merujuk pada aset digital. Beberapa orang memuji Harris atas pernyataan ini, melihatnya sebagai langkah ke arah yang benar. Mitra Cinneamhain Ventures, Adam Cochran, menggambarkan komentar Harris sebagai “kemajuan.”
Sementara pendapat lain memicu ketidaksetujuan dari banyak orang, yang lain merasa komentarnya memang mencerminkan ide-ide yang berpikiran maju. Sementara beberapa orang menganggap niat Harris tulus, sejumlah besar orang di X menyatakan lebih banyak negativitas dan skeptisisme tentang pernyataannya, terutama dengan Operasi Chokepoint 2.0 yang masih berlaku.
Tidak ada gunanya mengatakan bahwa Kamala Harris tidak mendapatkan poin pada kripto sementara Gary Gensler masih bekerja, Choke Point 2.0 masih berkecamuk, dan perang hukum terhadap Roman Storm terus berlanjut, tulis Ryan Selkis, mantan CEO Messari di X.
Menurut Ryan, politikus sering menggunakan kata kunci dan teknologi baru untuk menarik basis pemilih tertentu, dan pernyataan Kamala Harris tentang blockchain tampaknya mengikuti tren saat ini. Meskipun pernyataannya mungkin terdengar progresif, banyak yang percaya bahwa pernyataan tersebut harus ditanggapi dengan skeptis.