Jakarta – Perusahaan investasi Jepang Metaplanet baru-baru ini memperkuat posisinya sebagai pemegang Bitcoin korporat terbesar kedua di Asia, melampaui 1.018,17 BTC dalam perbendaharaannya.
Dilansir dari Yahoo Finance, Selasa (29/10/2024), tonggak sejarah ini dicapai setelah akuisisi terakhir perusahaan sebesar 156,78 BTC pada 28 Oktober, sehingga total kepemilikannya menjadi sekitar USD 68 juta atau setara Rp 1,06 triliun (asumsi kurs Rp 15.753 per dolar AS).
Harga pembelian rata-rata perusahaan untuk Bitcoin sekarang berada di sekitar USD 61.629 atau setara Rp 969,3 juta. Strategi Bitcoin Metaplanet telah digambarkan sebagai pendekatan Bitcoin-first, Bitcoin-only, sebuah keputusan yang dibuat sebagai respons terhadap tekanan ekonomi yang sedang berlangsung di Jepang.Â
Perusahaan pertama kali mengadopsi Bitcoin sebagai aset cadangan perbendaharaan pada Mei 2024.Â
Meskipun Metaplanet memiliki saham yang signifikan, perusahaan ini masih berada di bawah Boyaa Interactive International, perusahaan Tiongkok yang memiliki 1.100 BTC dan dengan demikian merupakan pemegang Bitcoin korporat terbesar di Asia. Setelah Metaplanet, ada Meitu yang berbasis di Hong Kong, yang memiliki 940,9 BTC.
CEO Metaplanet, Simon Gerovich mengumumkan pencapaian tersebut di platform media sosial X, yang mengonfirmasi niat perusahaan untuk terus membeli Bitcoin di masa mendatang.Â
Sejak pembelian Bitcoin pertamanya, saham Metaplanet telah berkinerja sangat baik. Setelah investasi sebelumnya sebesar 107 BTC pada 15 Oktober, saham melonjak sebesar 16 persen.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. www.wmhg.org tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.