Jakarta – Perusahaan analisis blockchain Arkham Intelligence melaporkan Tesla baru-baru ini memindahkan Bitcoin senilai sekitar USD 765 juta atau setara Rp 11,9 triliun (asumsi kurs Rp 15.562 per dolar AS) ke dompet yang tidak disebutkan namanya.
Dilansir dari Yahoo Finance, Selasa (22/10/2024), transfer besar-besaran ini telah memicu serangkaian spekulasi terkait apa rencana Tesla selanjutnya. Tesla belum berkomentar, membuat para ahli dan pengamat kripto sama-sama penasaran.
Menurut BitcoinTreasuries, Tesla memegang simpanan Bitcoin terbesar keempat di antara perusahaan publik AS. Hanya MicroStrategy dan raksasa penambangan kripto seperti MARA Holdings dan Riot Platforms yang memegang lebih banyak.
Kepemilikan Bitcoin Tesla, meskipun substansial, masih kurang dari 1 persen dari total kapitalisasi pasar perusahaan sebesar USD 705 miliar. Hal ini sangat kontras dengan perusahaan lain yang menggunakan Bitcoin sebagai bagian yang besar terkadang lebih dari 25 persen dari nilai perusahaan.
Tesla pertama kali menjadi berita utama pada awal 2021 ketika menginvestasikan USD 1,5 miliar dalam Bitcoin. Musk, yang tidak pernah menghindar dari risiko, melihat langkah tersebut sebagai cara untuk mendiversifikasi portofolio Tesla dan mendukung minatnya dalam menerima pembayaran mobil kripto.
Pada saat itu, berita itu membuat Bitcoin melonjak lebih dari USD 10.000. Namun, hubungan Musk dengan Bitcoin tidak berlangsung lama. Pada pertengahan 2021, ia telah mengerem, dengan alasan kekhawatiran atas ketergantungan penambangan Bitcoin pada batu bara dan bahan bakar fosil lainnya, yang tidak sejalan dengan misi keberlanjutannya yang lebih luas.
Perubahan haluan tersebut mengirimkan gelombang kejutan melalui komunitas kripto, dengan Bitcoin turun lebih dari 10 persen dalam waktu singkat.
Namun, Musk tetap teguh, menyatakan bahwa Tesla tidak akan menjual Bitcoinnya dan akan kembali menerimanya untuk pembelian setelah penambangan beralih ke sumber energi terbarukan. Itu pun tidak berlangsung lama.
Pada musim panas 2022, Tesla telah menjual sebagian besar Bitcoin-nya dengan harga sekitar USD 20.000 per koin, jauh lebih rendah dari harga awalnya. Para kritikus dengan cepat menunjukkan perusahaan telah menjual Bitcoin di dekat titik terendah pasar, sehingga kehilangan potensi keuntungan yang signifikan.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. www.wmhg.org tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.