Jakarta – Bedrock, sebuah platform staking likuiditas kripto, mengonfirmasi sebuah insiden keamanan pada 27 September 2024 yang memengaruhi likuiditas sekitar USD 2 juta atau setara Rp 30,2 miliar (asumsi kurs Rp 15.124 per dolar AS), terutama dalam kumpulan Uniswap.
Pemeriksaan mengungkapkan kerentanan dalam kontrak pintar uniBTC, yang dieksploitasi untuk mencetak 30,8 uniBTC dan menukarnya dengan WBTC dalam kumpulan Uniswap.
Meskipun 125 pelaku peretasan telah diidentifikasi, kerentanan tersebut terbatas pada kontrak pintar uniBTC. Bedrock mengatakan aset lain seperti uniETH dan uniIOTX tetap tidak terpengaruh.
Untuk mengatasi insiden tersebut, Bedrock terintegrasi dengan Chainlink, jaringan oracle terdesentralisasi, untuk pembuktian cadangan. Oracle Chainlink yang andal akan membantu Bedrock menunjukkan dana yang cukup untuk mendukung uniBTC bagi komunitasnya.
Kami menjamin uniBTC dapat ditebus 1 banding 1, memastikan untuk setiap unit uniBTC, ada jumlah BTC yang setara yang tersedia. Ini menjamin pengguna kami investasi mereka aman, memberikan keyakinan pada stabilitas platform kami,” kata Bedrock, dikutip dari Bitcoin.com, Senin (30/9/2024).
Bedrock meyakinkan pengguna dan mengumumkan rencana untuk mengaktifkan fungsionalitas unstaking, yang memungkinkan pengguna untuk dengan mudah menarik aset mereka yang dipertaruhkan.
Untuk mencegah serangan di masa mendatang, Bedrock mengatakan akan melakukan audit keamanan kontrak pintar tambahan dan menerapkan pemantauan keamanan waktu nyata sepanjang waktu. Lebih lanjut, Bedrock mengatakan juga akan mengusulkan pembentukan dana keamanan dan program bug bounty.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. www.wmhg.org tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.