Jakarta – Perusahaan manajemen aset, VanEck memprediksi pergerakan harga Bitcoin dalam jangka pendek di tengah sentimen pemilu AS. Kepala Riset Aset Digital VanEck, Matthew Sigel menjelaskan harga Bitcoin berpotensi naik ke level USD 180.000 atau setara Rp 2,8 miliar (asumsi kurs Rp 15.841 per dolar AS).
Sigel menguraikan bagaimana pemilu dapat memicu pergerakan pasar yang menguntungkan Bitcoin. Pertama, ia menyebutkan sikap ramah Donald Trump terhadap kripto sebagai faktor utama.
Ini mulai terlihat setiap kali Trump melonjak dalam jajak pendapat, Bitcoin mengikutinya, dan Sigel berpendapat hal itu akan terjadi lagi ketika Trump terpilih jadi presiden AS. Sigel juga membandingkan dengan pemilu 2020 ketika Bitcoin mengalami reli pasca-pemilu.
Kami melihat pola yang sama persis pada tahun 2020, kata Sigel, dikutip dari Coinmarketcap, Kamis (7/11/2024).
Sige menjelaskan bagaimana harga Bitcoin naik saat pembeli baru memasuki pasar setelah pemilu. Sigel berpikir hal itu akan terjadi lagi pada 2024, terutama jika kekacauan ekonomi dan penurunan peringkat memaksa orang untuk mencari aset alternatif.
Lebih banyak bobot ditambahkan ke perkiraan tersebut saat Sigel menjelaskan Bitcoin dapat mendatangkan pembeli baru ke pasar seperti halnya industri video game yang berupaya memperbarui aset dari generasi ke generasi.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. www.wmhg.org tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.