Jakarta – Analis di Bernstein telah mengeluarkan prakiraan untuk Bitcoin, yang memperkirakan bahwa mata uang kripto tersebut akan mencapai USD 200.000 atau setara Rp 3,1 miliar pada akhir 2025.
Dilansir dari Coinmarketcap, Kamis (24/10/2024) pimpinan aset digital Bernstein, Gautam Chhugani menggolongkan prediksi ini sebagai konservatif dalam sebuah pesan kepada klien, yang menekankan terbatasnya pasokan aset tersebut di tengah meningkatnya tingkat utang AS, yang saat ini mencapai sekitar USD 35 triliun.
Pernyataan Chhugani merupakan ini dari Buku Hitam Bitcoin yang baru saja dirilis Bernstein, yang bertujuan untuk memberikan pemahaman yang komprehensif kepada investor institusional tentang Bitcoin.
Ia menunjukkan dalam lanskap keuangan yang ditandai oleh kekhawatiran inflasi dan rekor utang nasional, Bitcoin berfungsi sebagai alternatif yang menarik bagi aset tradisional seperti emas.
Bagi investor yang ragu untuk berinvestasi langsung dalam Bitcoin, Bernstein menyarankan untuk mempertimbangkan saham di MicroStrategy dan Robinhood, yang menawarkan eksposur tidak langsung ke pasar mata uang kripto.
Selain itu, perusahaan-perusahaan yang terdaftar di AS seperti Riot Platforms dan CleanSpark disorot karena peran mereka dalam penambangan Bitcoin, memanfaatkan sumber daya listrik yang signifikan untuk operasi.
Core Scientific, yang juga beroperasi di bidang ini, telah dikenal karena fokus gandanya pada penambangan Bitcoin dan layanan hosting AI.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. www.wmhg.org tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.