Jakarta – Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) masih berkutat dengan kompleksitas aturan kripto yang memicu perdebatan luas.
Adapun pihak regulator telah menutup penyelidikan terhadap Robinhood Crypto, dan diperkirakan membatalkan tindakan penegakan hukum terhadap Coinbase.
BACA JUGA: SEC Gugat Elon Musk Gara-Gara Gagal Ungkap Kepemilikan Saham Twitter
Baca Juga
-
SEC Akui Pengajuan ETF Spot XRP Bitwise
-
Tesla Ngaku Punya 11.509 Bitcoin ke SEC, Nilainya Capai Rp 17,51 Triliun
-
SEC Ungkap Rencana Keluar dari ‘Kekacauan’ Regulasi
Perubahan pendekatan ini memicu spekulasi SEC, di bawah kepemimpinan baru setelah pelantikan Presiden Donald Trump, dapat mengurangi tindakan penegakan hukum terhadap perusahaan kripto. Menandakan kemungkinan perubahan regulasi di industri ini.
Melansir siaran pers dari Nanovest, tim tugas kripto SEC dalam sepekan terakhir secara aktif terlibat dengan pemimpin industri untuk membahas masalah terkait regulasi kripto.
Beberapa pertemuan telah diadakan antara pejabat SEC dan perwakilan dari perusahaan kripto besar serta kelompok advokasi.
Di antara yang terlibat, yakni Crypto Council for Innovation, penyedia infrastruktur Zero Hash, dan Paradigm Operations. Diskusi-diskusi ini mencerminkan strategi SEC yang berkembang dalam menangani kompleksitas regulasi aset kripto.
Pembentukan tim tugas kripto SEC pada 21 Januari 2025, yang dipimpin oleh Komisaris Hester Peirce, menandakan perhatian yang semakin besar dari komisi terhadap regulasi aset kripto.
Dengan pertemuan-pertemuan baru-baru ini dan potensi perubahan kebijakan, SEC mungkin tengah mempersiapkan untuk menyempurnakan pendekatannya terhadap industri kripto yang berkembang pesat. Menyeimbangkan penegakan hukum dengan lebih banyak dialog dan kolaborasi dengan pemangku kepentingan utama di sektor ini.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. www.wmhg.org tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.