Jakarta – Ketua Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas (CFTC) AS, Rostin Behnam, yang akan segera lengser, menyampaikan pernyataan publik terakhirnya pada 8 Januari 2025, dalam sebuah obrolan santai di Brookings Institution.
Dilansir dari Yahoo Finance, Minggu (19/1/2025), Behnam, yang akan mengundurkan diri dari jabatannya pada 7 Februari 2025, setelah menjabat sejak 2022, membahas masa depan regulasi mata uang kripto.
Menurut dia, pengawasan regulasi yang lebih kuat karena aset digital terus bergabung dengan lembaga keuangan tradisional dapat menimbulkan tantangan bagi para pemimpin CFTC berikutnya. Ia menekankan perluasan mata uang kripto tanpa pembatas yang tepat dapat menimbulkan risiko jangka panjang.
Dalam pernyataannya, Behnam menyatakan ia berencana untuk terus mengadvokasi CFTC untuk mengatasi kesenjangan regulasi di ruang kripto bahkan setelah ia berangkat.
Ia menyoroti perlunya aturan yang lebih jelas karena semakin banyak entitas beralih dari model tradisional ke struktur yang menggabungkan berbagai aktivitas keuangan dan produk baru. Menurut Behnam, tren ini menciptakan tantangan regulasi baru yang harus ditangani oleh CFTC.
Behnam memperingatkan proses pemberlakuan undang-undang kripto atau UU kripto baru akan memakan waktu, dengan menunjuk pada transisi ke pemerintahan presidensial baru dan perubahan Kongres sebagai faktor utama yang dapat memperlambat proses legislasi.
Ia memperkirakan perlu waktu enam hingga sepuluh bulan untuk meloloskan undang-undang terkait kripto, dan bahkan setelah itu, lembaga-lembaga akan membutuhkan waktu tambahan satu tahun untuk membuat peraturan.
Meskipun ada penundaan, Behnam berharap kemajuan akan terjadi, dengan menyebutkan bahwa ia akan terus mengadvokasi regulasi, bahkan setelah meninggalkan jabatan.