Jakarta – Seorang trader telah memasang tawaran sebesar USD 1.200 untuk satu RLUSD, sebuah tanda peringatan awal bahwa bisa terjadi volatilitas besar ketika stablecoin RLUSD dari Ripple diluncurkan.
Mengutip dari cointelegraph, Senin (16/12/2024) Chief Technology Officer (CTO) Ripple, David Schwartz mengatakan, mungkin akan ada “kekurangan pasokan” di hari-hari awal peluncuran stablecoin RippleUSD (RLUSD), tetapi dia memperingatkan para investor untuk tidak terjebak FOMO (Fear of Missing Out).
Dalam sebuah postingan di X pada 15 Desember 2024, Schwartz mengharapkan volatilitas yang tinggi untuk stablecoin RLUSD segera setelah peluncurannya, dengan beberapa pesanan besar untuk token tersebut meskipun dirancang untuk mempertahankan paritas 1:1 dengan dolar AS.
Dia juga mencatat beberapa tawaran awal kecil di pasar pra-peluncuran untuk stablecoin yang belum dirilis ini tampaknya telah secara artifisial menaikkan nilai token tersebut sebelum peluncurannya — merespons sebuah postingan di X yang menunjukkan bahwa 1 RLUSD dihargai sekitar 511 XRP (XRP), yang bernilai USD 1.244 pada harga saat ini, di sebuah dompet Ripple yang disebut Xaman.
Nyatanya ada seseorang yang bersedia membayar 1.200 USD untuk sebagian kecil RLUSD,” kata Schwartz.
Schwartz mengatakan bahwa tawaran tersebut terlihat seperti seseorang yang ingin mendapatkan kehormatan” membeli sebagian kecil RLUSD pertama yang masuk ke pasar.
“Tapi jangan khawatir, harganya akan kembali sangat dekat dengan 1 USD begitu pasokan stabil. Jika tidak, ada yang sangat salah,” ia menambahkan.