Jakarta – Penulis Rich Dad Poor Dad Robert Kiyosaki memperkirakan kemungkinan dampak pasar dari tarif baru yang diberlakukan Presiden Donald Trump pada impor barang dari Kanada, Meksiko, dan Tiongkok. Kebijakan kenaikan tarif impor ini bisa memicu tindakan balasan langsung dari negara-negara yang terkena dampak, yang meningkatkan ketegangan perdagangan global.
Ia menyuarakan pandangannya tentang potensi dampak pasar, Robert Kiyosaki memperingatkan bahwa kenaikan tarif impor dapat berkontribusi pada penurunan harga bitcoin, emas, dan perak. Dikutip dari bitcoin.com, Senin (3/2/2025), ia menyatakan di platform media sosial X pada 31 Januari 2025:
Tarif Trump dimulai: Emas, perak, bitcoin mungkin anjlok. Bagus. Akan membeli lebih banyak setelah harga anjlok.
ia melihat bahwa emas, perak, dan bitcoin saat ini merupakan instrumen investasi lindung nilai terhadap ketidakstabilan keuangan. Penulis terkenal ini telah lama mendorong orang-orang termasuk lembaga keuangann dan pemerintah unutk investasi pada aset-aset ini.
Peluang saat Harga Rendah
Ia sebelumnya telah mendesak individu untuk membeli Bitcoin sebelum terjadi kenaikan harga yang signifikan. Kiyosaki berpendapat bahwa penurunan pasar menciptakan peluang bagi investor untuk memperoleh aset berharga dengan biaya yang lebih rendah.
Untuk memperkuat keyakinan ini, ia menambahkan dalam postingan X-nya:
“Kejatuhan berarti aset sedang diobral. Saatnya menjadi lebih kaya.”
Minggu lalu, Kiyosaki mengutip bukunya yang terbit 2013, Rich Dad’s Prophecy, yang meramalkan kejatuhan pasar saham besar-besaran pada Februari 2025. Penulis terkenal itu meramalkan bahwa investor akan beralih dari saham dan obligasi ke bitcoin, yang mendorong lonjakan harga yang signifikan.
Ia mendorong peralihan dari mata uang tradisional ke kripto, emas, dan perak, dengan mengklaim bahwa bahkan investasi Bitcoin yang kecil dapat menghasilkan keuntungan besar sementara yang lain menghadapi kerugian.
Utang AS
Kiyosaki juga secara konsisten menyuarakan kekhawatiran tentang meningkatnya utang nasional AS, yang telah melampaui USD 36 triliun. Ia menekankan bahwa utang yang meningkat ini, yang meningkat sekitar USD 1 triliun setiap 100 hari, menimbulkan ancaman signifikan terhadap stabilitas keuangan negara.
Kiyosaki memperingatkan bahwa ketergantungan pemerintah pada pencetakan uang untuk membayar utang ini mendevaluasi dolar AS, yang menyebabkan inflasi dan mengikis kekayaan individu. Postingannya di X menambahkan:
Masalah sebenarnya adalah utang, yang hanya akan bertambah buruk.