Jakarta – Ryan Fournier, salah satu pendiri Students for Trump, dikecam setelah mengakui telah menjual setengah dari persediaan memecoin bertema TikTok, yang menyebabkan kapitalisasi pasarnya anjlok dari USD 90 juta menjadi USD 5 juta.
Menurut The Block, kontroversi tersebut terungkap setelah diskusi X Space baru-baru ini, di mana Fournier mengungkapkan perannya dalam pembuatan dan penjualan koin meme tersebut.
Menurut laporan, Fournier bersama pedagang koin meme Asta, mengembangkan ide untuk token bertema TikTok setelah aplikasi tersebut dicabut pemblokirannya di AS. Dalam upaya kolaboratif, Asta menciptakan koin tersebut dan dilaporkan mengirimkan setengah dari persediaannya ke Fournier.
Token tersebut dengan cepat mendapatkan popularitas, dengan kapitalisasi pasarnya melonjak hingga lebih dari USD 90 juta. Namun, ketika harga koin tersebut mulai turun, Fournier mengakui telah menjual sahamnya, termasuk token tambahan yang telah diperolehnya.
Penjualan Fournier dan Dampaknya
Menurut Fournier, lonjakan awal nilai koin tersebut membuatnya yakin bahwa ia bisa membawa pulang jutaan dolar AS. Namun, saat harga mulai turun, ia memutuskan untuk menjual sahamnya. Fournier menukar 505 juta token TikTok dengan Solana (SOL) senilai sekitar USD 700.000.
Penjualan ini memicu reaksi berantai, yang selanjutnya mendevaluasi koin tersebut dan menyebabkan kerugian besar dalam kapitalisasi pasarnya. Dalam sebuah pernyataan yang dibuat selama siaran langsung X Space, Fournier menyesal dan merasa malu atas tindakannya dan menyalahkan dirinya sendiri atas situasi tersebut.
Saya pikir, saya akan membawa pulang USD 50 juta dalam satu hari, dan saya tidak akan menjualnya. Saya sudah senang dengan beberapa juta, tetapi saya melihatnya dan itu mengganggu saya. Saya merasa itu tidak nyata,” kata dia, dikutip dari Cointurk, Rabu (29/1/2025).