Jakarta – Non Fungible Token atau NFT sempat ramai di Indonesia setelah viralnya sosok Ghozali yang meluncurkan koleksi NFT bertajuk Ghozali Everyday. Ghozali ramai diperbincangkan karena meraih keuntungan miliaran rupiah dari penjualan dan royalti NFT.
Bak ditelan bumi, fenomena NFT yang diikuti banyak orang sedikit demi sedikit memudar. Lantas masih adakah potensi NFT di Indonesia?
Terkait hal ini, Analis sekaligus pengamat kripto, Afid Sugiono menuturkan, di Indonesia, NFT memiliki peluang besar mengingat jumlah kreator lokal yang semakin berkembang dan adopsi teknologi blockchain yang mulai meningkat.
“Komunitas kreator seperti seniman, musisi, dan pengembang game sudah mulai memanfaatkan NFT untuk menjangkau pasar global,” kata Afid kepada www.wmhg.org, Sabtu (28/12/2024).
Meskipun begitu, Afid menyebut ada dua tantangan utama tetap harus diatasi terkait NFT di Indonesia yaitu regulasi dan edukasi publik. Menurutnya, pemerintah perlu memastikan adanya regulasi yang jelas untuk melindungi pengguna sekaligus mendorong inovasi. Ini termasuk aturan terkait perlindungan konsumen, perpajakan, dan kepemilikan aset digital.
Terkait edukasi, banyak orang masih menganggap NFT sebagai sesuatu yang rumit atau sekadar hype. Diperlukan edukasi untuk meningkatkan pemahaman tentang manfaat NFT dan cara menggunakannya dengan bijak.
“Jika tantangan ini dapat diatasi, NFT bisa menjadi pilar penting dalam transformasi ekonomi digital, baik di tingkat global maupun lokal,” pungkasnya.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. www.wmhg.org tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.