Jakarta – Bitcoin Policy Institute (BPI), sebuah lembaga nirlaba, menerbitkan sebuah makalah minggu lalu oleh ekonom Matthew Ferranti berjudul ”Kasus Bitcoin sebagai Aset Cadangan”.
Makalah tersebut meneliti potensi bitcoin sebagai aset cadangan bank sentral, dengan membandingkan ketahanannya dalam krisis dengan emas. BPI berfokus pada edukasi pembuat kebijakan dan masyarakat tentang bitcoin dan teknologi digital disruptif lainnya.
“Saya berpendapat bitcoin adalah aset cadangan mirip dalam beberapa hal dengan emas dan beberapa bank sentral mungkin mempertimbangkan untuk menambahkan bitcoin ke cadangan mereka,” kata Ferranti dalam makalahnya, dikutip dari Bitcoin.com, Selasa (29/10/2024).
Ferranti mencatat bahwa, meskipun El Salvador saat ini merupakan satu-satunya negara yang secara resmi memegang bitcoin sebagai aset cadangan, negara-negara lain mungkin diam-diam mengeksplorasi strategi serupa di tengah meningkatnya ketegangan dan sanksi keuangan global.
Selain sifat lindung nilai krisisnya, Ferranti yakin BTC menawarkan manfaat diversifikasi yang dapat membantu mengatasi inflasi, sanksi, dan gangguan ekonomi global.
Ia mencatat arsitektur bitcoin yang kuat membuatnya lebih sulit dipalsukan daripada emas, pasokannya yang terbatas berfungsi sebagai penyangga inflasi, dan likuiditasnya memenuhi kebutuhan transaksi, yang menambah daya tariknya sebagai aset cadangan.
Selain itu, Ferranti berpendapat ketahanan bitcoin terhadap sanksi dapat bermanfaat bagi negara-negara yang menghadapi tantangan geopolitik. Namun, Ferranti menyarankan agar berhati-hati, dengan mencatat baik bitcoin maupun emas belum tentu cocok untuk setiap bank sentral, dan tidak termasuk dalam cakupan makalah ini untuk membuat rekomendasi investasi khusus.
Ada beberapa faktor yang memengaruhi komposisi mata uang cadangan bank sentral, di luar yang dibahas di sini yang menyoroti pentingnya situasi ekonomi dan kebutuhan mata uang unik setiap negara,” pungkasnya.
Ferranti menyimpulkan Bitcoin memiliki kualitas investasi yang berbeda yang dapat mendukung bank sentral dalam melakukan diversifikasi terhadap berbagai risiko, seperti inflasi, ketegangan geopolitik, pengendalian modal, utang negara, ketidakstabilan perbankan, dan sanksi keuangan. Jika emas diterima sebagai aset cadangan, bitcoin layak mendapat pertimbangan serupa.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. www.wmhg.org tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.