Jakarta Komisi Pengawasan Keuangan Taiwan (FSC) telah mengumumkan percepatan signifikan peraturan Anti Pencucian Uang (AML) untuk penyedia mata uang kripto, dengan memajukan batas waktu pendaftaran hingga 30 November dari yang dijadwalkan sebelumnya 1 Januari 2025.
Dilansir dari Yahoo Finance, Senin (2/12/2024), keputusan ini menyusul denda baru-baru ini yang dikeluarkan untuk dua bursa kripto karena tidak mematuhi undang-undang AML yang berlaku.
Saat ini, 26 penyedia layanan aset virtual (VASP) telah disetujui untuk beroperasi di Taiwan, tetapi berdasarkan mandat baru, semua bisnis kripto, terlepas dari pendaftaran sebelumnya, harus mematuhi persyaratan pendaftaran AML.Â
Kegagalan untuk mendaftar dapat mengakibatkan hukuman termasuk hingga dua tahun penjara atau denda yang mencapai 5 juta dolar Taiwan, setara dengan sekitar USD 155.900.
FSC telah mengklarifikasi bahwa tidak ada operator yang telah menyelesaikan Pendaftaran Pencegahan Pencucian Uang yang diwajibkan berdasarkan Langkah-Langkah Pendaftaran VASP.
Untuk membantu kepatuhan, FSC menyediakan daftar periksa bagi bursa kripto untuk memantau transaksi dan aktivitas yang mencurigakan. Indikator seperti pola transaksi yang tidak biasa, beberapa akun yang terhubung ke alamat IP yang sama, dan perubahan informasi pengguna yang sering terjadi harus diteliti.
Dalam tindakan penegakan hukum terkait, FSC mendenda MaiCoin dan BitoPro pada 28 November karena pelanggaran terkait uji tuntas pelanggan, penyimpanan catatan, dan pelaporan transaksi yang mencurigakan.
Sebagai bagian dari peraturan baru, penyedia layanan kripto harus menyerahkan formulir satu halaman yang merinci operasi bisnis mereka dan melaporkan setiap perubahan pada informasi bisnis mereka dalam waktu lima hari kerja.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. www.wmhg.org tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.