Jakarta Pihak berwenang Thailand telah membongkar penipuan kripto lintas batas yang diduga menipu seorang warga lokal, dengan kerugian hingga lebih dari USD 620.000 atau sekitar Rp.9,7 miliar.
Mengutip Cryptonews, Kamis (31/10/2024) sebuah sumber lokal melaporkan bahwa jaringan penipuan tersebut menjangkau Thailand, Kamboja, dan Myanmar.
Jaringan tersebut mengoperasikan skema yang sangat terorganisasi yang melibatkan peluang investasi daring yang curang, pencurian identitas, dan pencucian dana secara strategis lintas batas.
Investigasi pihak berwenang Thailand mengungkapkan bahwa para pelaku dengan cermat menyusun operasi mereka, menetapkan peran khusus dalam kelompok tersebut untuk memastikan kelancaran pelaksanaan penipuan.
Para tersangka dalam kasus tersebut diduga menggunakan grup obrolan investasi palsu untuk memikat korban, kemudian mengalihkan percakapan ke aplikasi perpesanan pribadi tempat mereka dapat memberikan kontrol lebih besar.
Dalam kasus ini, para penipu menargetkan seorang warga Thailand, yang diidentifikasi sebagai Mallika, melalui grup Facebook publik yang diberi label Ruang Obrolan Investor, yang mengklaim menawarkan nasihat keuangan dengan hasil tinggi.
Ketika Mallika menyatakan minatnya, mereka mendorongnya untuk berkomunikasi lebih lanjut di aplikasi perpesanan, yang akhirnya meyakinkannya untuk berinvestasi dalam apa yang mereka klaim sebagai mata uang kripto dan portofolio saham dengan hasil tinggi.
Selama beberapa bulan, Mallika mentransfer 21 juta baht atau sekitar USD 621.000 kepada para penipu kripto, yang memberikan pengembalian sesekali untuk membangun kredibilitas dan menciptakan ilusi keuntungan yang sah.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. www.wmhg.org tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.