Jakarta – Harga Bitcoin melonjak ke angka USD 62.000 atau sekitar Rp954 juta setelah Federal Reserve AS (The Fed) secara mengejutkan memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin.
Berdasarkan data Coinmarketcap, Kamis Siang, harga bitcoin (BTC) naik 2,5 persen ke posisi USD 62.050,57. Selama sepekan terakhir, harga bitcoin meroket 6,39 persen.
Langkah ini menandai pemangkasan suku bunga pertama dalam empat tahun, yang dilakukan untuk meredam dampak inflasi dan menstimulasi perekonomian. Pemangkasan suku bunga acuan ini disambut positif oleh pasar, baik saham maupun kripto, yang mengalami kenaikan langsung setelah keputusan diumumkan.
Ekuitas AS naik dengan indeks Nasdaq dan S&P 500 mencatat kenaikan antara 0,6%-0,8%, sementara Bitcoin mengalami lonjakan lebih dari 2% ke USD 62.000.
Trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur menuturkan, keputusan The Fed yang memangkas suku bunga memberikan angin segar bagi pasar aset kripto.
Pemangkasan suku bunga oleh The Fed memunculkan harapan bahwa kebijakan moneter yang lebih longgar akan mendorong lebih banyak investasi ke aset berisiko, termasuk kripto, ujar dia seperti dikutip dari keterangan resmi, Kamis (19/9/2024).
Dengan suku bunga yang lebih rendah, investor cenderung mencari alternatif yang lebih menguntungkan seperti Bitcoin untuk melindungi nilai aset mereka, ia menambahkan.
Fyqieh juga menuturkan, volatilitas yang dialami Bitcoin setelah pengumuman The Fed adalah wajar, karena para pelaku pasar juga melakukan aksi ambil untung, untuk menutup kerugian investasi mereka sebelumnya.
Pergerakan harga Bitcoin yang melonjak hingga 3% setelah keputusan suku bunga ini mencerminkan sentimen positif investor terhadap kebijakan tersebut. Namun, koreksi yang terjadi kemudian menunjukkan bahwa pasar masih mencari stabilitas di tengah ketidakpastian yang ada,