Jakarta – Juri federal di San Francisco, Amerika Serikat mengadili Rowland Marcus Andrade, pendiri dan CEO di balik AML Bitcoin, atas penipuan transfer kripto dan pencucian uang.
Andrade akan dijatuhi hukuman pada 22 Juli 2025, di mana ia menghadapi hukuman hingga 20 tahun penjara atas tindak pidana penipuan dan 10 tahun karena pencucian uang, beserta penyitaan aset yang terkait dengan kejahatannya.
Mengutip News.bitcoin.com, Senin (17/3/2025) putusan tersebut mengikuti persidangan selama lima minggu di hadapan Ketua Hakim Distrik AS Richard Seeborg, di mana jaksa mengatakan Andrade menyesatkan investor tentang pengembangan mata uang kripto, hingga potensi transaksi bisnis.
Menurut bukti yang diajukan di persidangan, pria asal negara bagian Texas itu mengalihkan uang tunai senilai lebih dari USD 2 juta dari penjualan AML Bitcoin untuk pengeluaran pribadi, termasuk membeli dua properti di Texas dan dua kendaraan mewah.
Jaksa juga menyebut, Andrade mencuci dana investor melalui berbagai rekening bank sebelum menggunakannya untuk membiayai pembeliannya.Â
Marcus Andrade menyesatkan investor, memanipulasi kepercayaan, dan mengeksploitasi janji inovasi untuk keuntungan pribadi, kata Agen Khusus FBI yang Bertanggung Jawab, Sanjay Virmani.
Pengadilan juga mengungkapkan, Andrade secara keliru mengklaim AML Bitcoin hampir disetujui untuk digunakan oleh Otoritas Terusan Panama, meskipun tidak ada perjanjian semacam itu.
Melalui pernyataan yang keliru ini, ia meraup jutaan dolar AS dari para investor, terang jaksa.
Agen Khusus Penanggung Jawab Kantor Lapangan Oakland Investigasi Kriminal IRS, Linda Nguyen menuturkan, Andrade memikat dan menipu korban agar menginvestasikan uang hasil jerih payah mereka ke dalam kripto dengan fitur-fitur yang dibuat-buat.
Nguyen lebih lanjut mengkritik pelanggaran yang dilakukan Andrade.
Namun, tidak ada yang lebih maju dari skema ini. Rowland Marcus Andrade mencuri uang dari orang-orang yang tidak bersalah dan menggunakannya untuk menambah kekayaan pribadinya, ujarnya.Â
Penipu sering kali menggembar-gemborkan teknologi baru dan inovatif untuk mengumpulkan uang dari para investor. Namun, mengumpulkan uang melalui kebohongan dan pernyataan yang keliru bukanlah hal baru atau inovatif. Itu melanggar hukum, sesederhana itu, imbuh Penjabat Jaksa AS, Patrick D. Robbins.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. www.wmhg.org tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.