Jakarta Pasar kripto dunia mengalami pemulihan signifikan setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menunda rencana tarif timbal balik atau resiprokal kepada lebih dari 70 negara.
Keputusan Donald Trump ini untuk sementara meredakan kecemasan pasar. Dampaknya positif terhadap aset digital. Harga Bitcoin (BTC) kembali di atas USD 82.000.
Dikutip dari cryptopotato.com, Jumat (11/4/2025) meskipun tren naik kembali terjadi, Bitcoin tetap turun 25% dari titik tertinggi sepanjang masa di USD 109.000.
Salah satu pendiri perusahaan rekayasa blockchain IOG dan platform blockchain Cardano, Charles Hoskinson, yakin bahwa harga Bitcoin bisa melonjak hingga USD 250.000 pada akhir tahun ini atau tahun depan.
Penurunan pasar baru-baru ini terutama didorong oleh ketidakpastian global dan tarif timbal balik Presiden AS Donald Trump. Namun, dalam percakapan dengan CNBC, Hoskinson mengatakan bahwa ia tetap optimis tentang masa depan Bitcoin.
Suku Bunga Turun
Hoskinson yakin pasar akan stabil dan bahwa suku bunga Bank Sentral AS atau Federal Reserve (Fed) akan lebih rendah yang bisa memicu lonjakan investasi ke dalam mata uang kripto.
Ia juga mencatat bahwa kenaikan Bitcoin akan didorong oleh beberapa faktor, termasuk peningkatan kepemilikan kripto global sebesar 13% dari tahun ke tahun, yang kini berjumlah 659 juta orang.
Pendiri Cardano ini menunjuk pada pergeseran geopolitik, seperti meningkatnya ketegangan antara kekuatan dunia seperti AS, China, dan Rusia, yang menunjukkan bahwa faktor-faktor ini dapat mendorong pergerakan menuju sistem keuangan terdesentralisasi seperti Bitcoin karena model bisnis global tradisional mulai goyah.
Aturan KriptoÂ
Selain itu, Hoskinson menyoroti kemungkinan disahkannya peraturan kripto utama, seperti Undang-Undang Struktur Pasar Aset Digital dan Perlindungan Investor, yang akan memberikan kejelasan yang sangat dibutuhkan bagi industri ini.
Salah satu perkembangan paling signifikan adalah adopsi stablecoin oleh perusahaan teknologi besar seperti Apple dan Microsoft. Menurut pengusaha Amerika berusia 37 tahun tersebut, hal ini dapat mengubah transaksi global dengan mengurangi biaya dan kecepatan pembayaran lintas batas.
Namun, dalam jangka pendek, Hoskinson memperkirakan bahwa pasar kripto akan mengalami kelesuan sementara selama tiga hingga lima bulan ke depan, tetapi ia memperkirakan lonjakan minat spekulatif yang signifikan akan terjadi sekitar bulan Agustus atau September.