Jakarta – John Bollinger, penulis, analis keuangan, dan pengembang Bollinger Bands, mengungkapkan bahwa harga Bitcoin mungkin tengah dalam proses mencapai titik terendah.
Dikutip dari U Today, Jumat (11/4/2025), Bollinger Bands, cara analisis teknikal terkenal yang dikembangkan oleh John Bollinger menunjukkan bahwa Bitcoin saat ini sedang dalam proses membentuk pola W bottoming yang biasanya menunjukkan pembalikan bullish.
W-bottoms terbentuk ketika harga dalam kurva terendah dan menyentuh batas garis paling bawah. Meski demikian, John Bollinger juga memperingatkan para pedagang bahwa pola tersebut belum dikonfirmasi pada grafik mingguan Bitcoin.
Setelah aksi jual terbaru, Bitcoin sempat menembus support horizontal. Pada 7 April, mata uang kripto tersebut jatuh ke titik terendah dalam beberapa bulan di USD 74.415, jatuh bersama dengan pasar saham AS.
Namun kemudian, harga Kripto melonjak tajam pada 9 April bersamaan dengan indeks saham utama setelah Presiden AS Donald Trump menghentikan sementara penerapan tarif yang sangat kontroversial untuk lebih dari 75 negara.
Bitcoin kemarin diperdagangkan pada harga USD 79.508 setelah mencapai titik terendah intraday di USD 78.669.
Mata uang kripto tersebut saat ini turun 26,9% dari rekor tertinggi yang disentuh di level hampir USD 109.000 yang tercatat pada Januari.
Bollinger, yang memulai kariernya pada tahun 1970-an, dikenal karena membuat serangkaian prediksi Bitcoin yang tepat di masa lalu, menarik banyak pengikut dalam komunitas tersebut.
Sementara itu, Mike McGlone, ahli strategi komoditas yang memperkirakan kenaikan Bitcoin menjadi USD 100.000, tidak bersikeras bahwa mata uang kripto tersebut akan mengalami revisi rata-rata menjadi USD 10.000.