Jakarta – PT Central Finansial X (CFX) berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan nasabah akan produk investasi yang inovatif, salah satunya melalui produk derivatif kripto.
Produk ini memungkinkan investor mendapatkan keuntungan baik saat harga kripto naik (bullish) maupun turun (bearish), serta memberikan kontrol lebih dalam mengatur portofolio investasi mereka.
Direktur Utama CFX, Subani mengungkapkan, produk derivatif kripto dari CFX telah mendapat dukungan resmi dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).
Sejak diluncurkan pada September 2024, minat terhadap produk ini terus meningkat setiap bulannya. Hingga akhir Maret 2025, total nilai transaksi derivatif kripto di CFX telah mencapai Rp11,24 triliun.
“Capaian tersebut merupakan awal yang baik mengingat produk derivatif kripto di CFX baru diluncurkan tujuh bulan lalu. Bahkan, nilai transaksi derivatif kripto di Maret 2025 berhasil menyentuh Rp5,38 triliun, atau naik sekitar 135% dibandingkan transaksi di Februari 2025,” kata Subani di Jakarta, Rabu (9/4/2025).
Optimis Tren Bertumbuh Positif
Dengan tren positif tersebut, Subani optimistis angkanya akan terus tumbuh sepanjang 2025. Transaksi derivatif kripto tersebut berasal dari tujuh perusahaan pialang berjangka yang telah resmi terdaftar sebagai anggota CFX.
Ketujuh perusahaan tersebut meliputi PT PG Berjangka, PT Pasar Forex dan Komoditi Berjangka, PT Jalatama Artha Berjangka, PT Java Global Futures, PT Porto Komoditi Berjangka, PT Alpha Centauri Berjangka, dan PT Ajaib Futures Asia.
Saat ini, CFX telah menawarkan sebanyak 50 kontrak derivatif kripto yang dapat diperdagangkan oleh para nasabah. Dari seluruh kontrak yang tersedia, tiga yang mencatat nilai transaksi terbesar sepanjang Maret 2025 adalah kontrak BTCUSDT-PERP, SOLUSDT-PERP, dan XRPUSDT-PERP.
Menurut Subani, tingginya antusiasme investor terhadap produk derivatif kripto disebabkan oleh karakteristik produk tersebut yang memungkinkan nasabah untuk melindungi nilai investasi mereka dari fluktuasi harga aset digital.
“Selain itu, produk ini juga tetap memberikan peluang keuntungan meskipun kondisi pasar sedang mengalami penurunan,” jelasnya.