Jakarta – Ethereum (ETH) mampu memfasilitasi inovasi baru di dunia keuangan seperti Decentralized Finance (DeFi) yang mengubah cara melakukan saving dan lending secara transparan tanpa campur tangan organisasi manapun.
Chief Technology Officer (CTO) Indodax William Susanto menjelaskan, Ethereum sebagai salah satu platform blockchain terbesar di dunia, telah mengalami perubahan signifikan setelah upgrade terbaru.
Peningkatan ini mencerminkan komitmen Ethereum untuk terus berinovasi dan mengatasi tantangan dalam lanskap blockchain dan cryptocurrency (mata uang kritpo) yang dinamis,” katanya dikutip dari Antara, Senin (5/8/2024).
Menurut data dari CoinTelegraph, jaringan Layer-2 Ethereum mengurangi biaya transaksi hingga 15 kali lipat dibandingkan dengan Layer-1 Ethereum, yang berarti menjadi lebih efisien untuk digunakan dalam aplikasi DeFi, non-fungible token (NFT), dan game blockchain (permainan video yang memasukkan elemen teknologi rantai blok dengan basis kriptografi).
Berdasarkan laporan dari ConsenSys, Ethereum menunjukkan perkembangan dalam adopsi teknologi blockchain di berbagai sektor. Salah satu contoh utamanya adalah peluncuran jaringan Layer-2 yang berfungsi sebagai solusi scaling untuk Ethereum.
Penggunaan Layer-2 dijadikan solusi memainkan peran penting dalam evolusi Ethereum yang dirancang untuk meningkatkan kecepatan dan efisiensi transaksi di blockchain, sehingga semakin banyak diadopsi oleh pengguna maupun pengembang.
Misalnya, lanjut ia, DeFi di Ethereum menciptakan sistem keuangan terdesentralisasi dengan menggantikan atau melengkapi layanan keuangan tradisional seperti pinjaman, asuransi, perdagangan, dan simpanan menggunakan teknologi blockchain dan smart contracts (suatu protokol komputer yang memfasilitasi kontrak atau perjanjian antara satu pihak dengan pihak lainnya tanpa melalui pihak ketiga).